SIFAT-SIFAT ORANG MUKMIN
( QS AL-FATH: 29 )
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hakikat Orang Mukmin
1. Pengertian
· Kata iman berasal dari Bahasa Arab dari
kata dasar amana yu’minu-imanan. Artinya beriman atau percaya.
Percaya dalam bahasa Indonesia artinya meyakini atau yakin bahwa sesuatu ( yang
dipercaya) itu memang benar atau nyata adanya. Iman dapat dimaknai iktiraf,
membenarkan, mengakui, pembenaran yang bersifat khusus.
· Menurut WJS Poerwadarminta iman adalah
kepercayaan,keyakinan, ketetapan hati atau keteguhan hati.
· Kata Mukmin/Mu’min adalah istilah islam
dalam bahasa Arab yang sering disebut dalam Al-Qur’an berarti orang beriman dan
merupakan seorang muslim yang dapat memenuhi seluruh kehendak Allah dan meiliki
iman yang kuat dalam hatinya.
Jadi orang
mukmin adalah orang islam yang beriman dan merupakan seorang muslim yang dapat
memenuhi kehendak Allah, dan memiliki iman yang kuat dalam hatinya, dan juga
orang yang menyerahkan dirinya pada Allah SWT.
Kita beriman kepada Allah yang sesungguhnya menyadari
pemikiran terdalam serta tindakan nyata manusia, beriman pada Allah yang
senantiasa menyadari apapun yang ada dibumi atau dilangit. Beriman pada Allah yang benar-benar
mengetahi jumlah atom yang tak terhingga dialam semesta serta jumlah molekul
didalam tubuh manusia yang istimewa.
Keyakinan yang kokoh dan abadi dimasa-masa sekarang
merupakan dukungan terbesar bagi sifat etika yang mulia dan jaminan paling
alamiah bagi yang berindak sesuai prinsip-prinsip kemanusiaan dan kenyataan,
keyakinan itu merupakan aset yang paling berharga dan harta yang tak ternilai
harganya yang telah ditinggalkan para pemimpin suci kita dan kita wajib
mendukung dan terus menghidupkan warisan yang tak ternilai harganya itu.[1]
2. Unsur-Unsur Iman
Unsur unsur iman atau disebut juga sebagai rukun iman.
Rukun iman ada enam yaitu iman kepada Allah, malaikat-malaikat Allah,
kitab-kitab Allah, Rasul-Rasul Allah, hari kiamat dan takdir baik buruk itu
dari Allah.
a. Iman kepada Allah
Iman kepada
Allah adalah membenarkan adanya Allah swt, dengan cara meyakini dan mengetahui
bahwa Allah swt wajib adanya karena dzatnya sendiri.
b. Iman kepada para malaikat
Iman kepada
malaikat adalah menyakini adanya malaikat. Malaikat adalah makhlu agung,
jumlahnya banyak dan tak terbilang, tidak ada yang bisa menghitungnya selain
Allah semata.
c. Iman kepada kitab-kitab Allah
Makna beriman
kepada kitab-kitab Allah merupakan bagian bagian dari akidah mukmin ialah
membenarkan secara pasti kalam khusus Allah yang dia wahyukan kepada Rasul
pilihan-Nya, kemudian disatukan kepada lembaran-lembaran atau kitab kitab suci.
d. Iman kepada para Rasul
Iman kepada
para rasul yakni percaya dan yakin bahwa Allah telah mengutus para rasul kepada
manusia untuk memberi petunjuk kepada manusia.
e. Iman kepada Hari Akhir
Hari akhir
ialah hari kiamat, termasuk kebangkitan (alba’ts) yaitu keluarnya manusia dari
kubur mereka dalam keadaan hidup, sesudah jazat mereka dikembaikan dengan
seluruh bagianya seperti dulu kala didunia.
f. Iman kepada Taqdir ( Qadha dan Qadhar )
Iman kepada
Qadha dan Qadhar adalah percaya bahwa segala hak, keputusan, keputusan, ciptaan
Allah swt yang berlaku pada makhluknya termasuk dari kata (manusia) tidaklah
terlepas (selalu berlandaskan pada) kadar, ukuran, aturan dan kekuasaan Allah
swt, jadi berserah dirilah kepada Allah swt dengan cara berusaha, berdoa dan
berikhtiar kepada Allah.
Jadi sebagai seorang mu’min kita wajib pecaya kepada
rukun-rukun iman yang akan terjadi benteng yang kokoh dala kehidupan kita
didunia. Dan kita memang harus yakin bahwa Allah swt lah Tuhan kita.
3. Adapun Ciri-Ciri Orang Beriman
a. Apabila mendengar sebutan Allah, hati
mereka gemetar aktif karenanya.
b. Apabila mendengar bacaan ayat-ayat
Allah, bertambahla iman mereka karenanya.
c. Senantiasa bertawakal (berserah diri) kepada Allah
d. Mendirikan shalat, dan berseru kepada
orang lain untuk ikut juga melaksanaknya.
e. Menafkahkan rizkinya kepada Allah.
f. Senantiasa bersabar terhadap apa yang
menimpa mereka dan termasuk juga orang yang berjihad fisabilillah.[2][2]
4. Sifat-Sifat Orang Mukmin
a. Sabar
Sabar adalah
suatu sikap menahan emosi dan keinginan, serta bertabah dalam situasi sulit
dengan tidak mengeluh. Sabar merupakan kemampuan mengendalikan diri yang uga
dipandang sebagai sikap yang mempunyai nilai tinggi dan mencerminkan kekokohan
jiwa orang yang memilikinya. Sebagaimana firman Allah dalam QS Al-Baqarah:55
b. Jujur
Jujur adalah
kesesuaian sikap antara perkataan dan perbuatan yang sebenarnya. Apa yang
diucapkan memang itulah yang sebenarnya. Sebagaimana firman Alah yang terdapat
dalam QS At-Taubah : 119
c. Muroqobah ( menjaga diri )
Muraqabah
adalah upaya diri untuk senantiasa merasa terawasi oleh Allah dengan jalan
mewaspadai dan mengawasi diri sendiri, dimana yang terdapat dalam QS Ali-Imran
: 5
d. Takwa
Takwa adalah
istilah dalam islam yang merujuk kepada kepercayaan akan adanya Allah,
membenarkanya, dan takut akan Allah. Sebagaimana yang terdapat dalam QS
Ali-Imran : 102
e. Yakin dan Tawakal
Tawakal
merupakan buah dari keyakinan yang kukuh terhadap apa yang Allah kabarkan da
janjikan. Keyakinan adalah kuatnya iman dan keteguhan, hingga seorang Mukmin
seolah-olah melihat dengan maanya apa yang telah dikabarkan Allah dan Rasulnya.
Sebagaimana
yang terdapat dalam firman Allah dalam QS Al-Ahzar : 22[3][3]
B. Dalil Tentang Orang-Orang mukmin
Artinya :
“Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia
adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka.
Kemu lihat mereka ruku dan sujud mencari karunia Allah dan keridaan-Nya,
tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah
sifat-sifat mereka dalam taurat dan sifat-sifat mereka dalam injil, yaitu
seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya, maka tunas itu menjadikan tanaman
itu kat lalu menjadi besarlah dia da tegak lurus diatas pokoknya, tanaman itu
menyenagkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati
orang-orang kafir ( dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan
kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh diantara mereka
ampunan dan pahala yang besar.” (QS Al-Fath : 29 )
1. Penjelasan Tafsir Al-Maraghi
Ayat ini adalah akhir dari bagian pertama Al-Qur’anul
Karim yang disebut surat-surat Mutawwal. Sedang berikutnya
adalah bagian kedua yang disebut surat-surat Mufassal.
a. Kabar gembira bagi Nabi saw, tentang
kemenangan dan kejayaan agama Allah.
b. Janji untuk orang-orang mukmin dan
ancaman terhadap orang-orang kafir da munafik.
c. Kecaman terhadap orang-orang yang tidak
ikut berperang yakni kabilah-kabilah Aslam, Juhainah, Muzainah, dan Gifar.
d. Keridaan Allah terhadap orang-orang
mukmin yang berbai’at kepada Rasulullah saw, dibawah pohon. Dan jinji-Nya
kepada mereka akan mendapat pertolongan didunia dan disyurga dan diakhirat.
e. Kabar gembira tentang terlasananya
mimpi Rasulullah saw, bahwa oerang orang mukmin akan mask ke Masjidil Haram
dengan aman. Dan hal itu memang benar-benar terlaksana pada tahun berikutnya.
f. Sifat nai saw dan orang-orang yang
beriman dan beramal shaleh bahwa mereka akan mendapat ampunan dan pahala yang
besar.[4]
2. Penjelasan Tafsir Al-Lubab
Surat ini ditutup dengan menegaskan bahwa Nabi Muhammad
saw adalah utusan Allah swt yang diutus membawa rahmat bagi seuruh alam. Ada
orang-orang yang bersama dengan beliau, yakni sahabat-sahabat nabi serta
pengikut setia beliau, maka mereka itu adala orang-orang yang bersikap keras,
yakni tegas, tidak berbasa basi yang mengorbankan aqidah, tehadap orang-oran
kafir. Mereka berkasih sayang antar sesama kaum beriman, mereka melakukan
dengan tulus dan ikhlas demi mencari karunia dari Allah swt. Tanda-tanda yang tidak
pern2WSZAah luput dari mereka selalu tampak pada wajah mereka beupa cahaya dari
mereka selalu tampak pada wajah mereka berupa cahaya dari bekas sujud.
Demikian itulah keadaan orang-orang mukmin pengikut nabi
Muhammad saw. Dengan sifat-sifat itu. Allah swt, pada akhirnya menjengkelkan
hati orang-orang kafir, yakni dengan petumbuhan, perkembangan, dan menambah
jumlah dan kekuatan kaum muslim. Allah swt menjanjikan untk orang-orang yang
beriman dan mengerjakan amal-amal yang saleh diantara mereka yang bersama Nabi
Muhammad serta siapapun yang mengikuti cara hidup mereka menjanjikan bagi
mereka semua ampunan dn pahala yang besar[5][5]
C. Visualisasi Orang Mukmin dalam
Kehidupan
1. Etika dan Akhlak Ketika Berbeda
Pendapat
a. Ikhlas dan mencari yang haq serta
melepaskan diri dari dan nafsu.
b. Menghindari sikap ingin tampil dan
membela diri dan nafsu.
c. Mengembalikan perkara yang
diperselisihkan kepada kitab Al-Qur’an dan Sunnah.
d. Berbaik sangka kepada orang yang
berbeda pendapat denganmu dan tidak menuduh buruk niatnya, mencela dan
menganggapnya cacat.
e. Sebisa mungkin berusaha untuk tidak
memperuncing perselisihan, yaitu dengan cara menafsirkan pendapat yang keluar
dari lawan atau yang dinisbatkan kepadanya dengan tafsiran yang baik.
2. Etika dan Akhlak Ketika Bercanda
a. Hendaknya percandaan tidak mengandung
nama Allah, ayat-ayatnya, dan sunnah rasul-Nya atau syi’ar-syiar islam.
b. Hendaknya percandaan itu adalah benar
tidak mengada-mengada cerita-cerita khayalan supaya jadi tertawa.
c. Hendaknya percandaan tidak mengandung
unsur menyakiti perasaan salah seorang diantara manusia.
d. Tidak mengandung unsur dusta
e. Tidak memperbanyak canda sehingga tidak
menjatuhkan kewibawaanmu.
3. Etika dan Akhlak Ketika Bergaul dengan
Orang Lain
a. Hormati perasaaan orang lain
b. Jaga dan perhatikan kondisi orang lain
c. Mendudukan orang lain pada kedudukanya
dan masing-masing dari mereka diberi hak dan dihargai.
4. Etika dan Akhlak Ketika Berjalan
a. berjalan dengan sikap wajar dan tawadhu
b. memelihara pandangan mata
c. tidak menggangguyaitu tidak membuang
kotoran.
d. Menyingkirkan ganguan dijalan
5. Etika dan Akhlak Ketika Minum
a. Berupaya untuk mencari yang halal
b. Hendaknya mencuci tangan sebelm makan
DAFTAR PUSTAKA
Al-Maraghi,
Musthafa, Ahmad. 1993. Terjemah Tafsir Al-Maraghi. Semarang:
Karya Toha Putra Semarang.
Hamka.
1982. Terjemah Al-Azhar. Surabaya: Pustaka Panjimas.
Shihab, M.
Quraish. 2012. Al-Lubab. Tangerang: Lentera Hati.
Subhani.
2013. Tadarus Akhlak : Etika Qurani. Penerbit Citra.
Sunarto,
Achmad. Terjemah Riyadhus Shalihin. Jakarta: Pustaka Amani.
Rokayah, “
Penerapan etika dan akhlak dalam kehidupan sehari-hari”, dalam jurnal
pendidikan dan pelajaran dasar, Volume 2 nomer 1 Juni 2015.
[8][2] Https://www.google.co.id/url?sa=t&sourc=web&rct=j&url=https://espints.walisongo.ac/id/6900/3/BAB
[10][4] Ahmad Mustafa, Terjemah
Tafsir Al-Marawi 26, ( Semarang: PT Karya Toha Putra Semarang,
1986)., Hlm 191-198
[11][5] M Quraish Shihab, Al-Lubab Makna,
Tujuan, Dan Pelajaran dari Sunah-Sunah Al-Qur’an ( Tanggerang: Lentera
Hati, 2012 )., Hlm 717
[12][6] Rokayah, “ Penerapan etika dan akhlak dalam
kehidupan sehari-hari”, dalam jurnal pendidikan dan pelajaran dasar, Volume 2
nomer 1 Juni 2015, hlm 17-23
0 komentar:
Posting Komentar