IKHLAS

Dalam kitab Mukhtasar Ihya’, Syekh Syarafudin Yunus menerangkan, bahwasanya siapa yang tulus ikhlas dalam beramal, meskipun tidak niat, maka akan terbukti berkah dari amalan tersebut, bagi dirinya dan keturunannya hingga hari kiamat.
Diriwayatkan, ketika Nabi Adam AS diturunkan ke bumi, maka berduyun-duyunlah semua bianatang hutan datang menemuinya untuk memberikan salam. Kemudian Adam AS mendo’akan tiap-tiap jenis binatang menurut apa yang layak baginya. Maka datanglah sekelompok rusa (kijang) seraya dido’akan dan di usap punggungnya. Tiba-tiba tubuh rusa itu mengeluarkan misik (harum kasturi).
Dilain waktu rusa yang lainnya bertanya,”Darimana kamu mendapatkan itu?”
Maka dijawab, “Kami menemui kekasih Allah,Adam AS, lalu beliau mendo’akan dan mengusap punggung kami.”
Mendengar jawaban itu rusa yang belum sempat sowan silaturahmi kepada Adam AS suatu hari datang menemui Adam AS. Mereka disambut,kemudian Adam AS mendo’akan dan mengusap punggungnya, akan tetapi tidak keluar harum kasturi dari tubuh rusa-rusa itu. Esoknya rusa itu berkata pada temannya,”Kami telah berbuat seperti kamu, tetapi tidak mendaptkan apa-apa sebagaimana yang terjadi padamu.” Maka dijawab,”Kamu beramal karena untuk mendapatkan apa yang telah di dapat oleh kami. Sedangkan kami saat itu beramal benar-benar tulus ikhlas karena Allah,hanya mengharap ridlo Allah hingga akhirnya mendapat berkah dari keikhlasan amal tersebut.”
Ma’asyirol muslimin, hikmah yang dapat kita petik dari riwayat tersebut, bahwasanya Allah SWT tidak akan menerima amal yang dilaksanakan tanpa keikhlasan. Maka dari itu, semoga Allah memberi kita rizki keikhlasan, dan menjadikan kita termasuk dari golongan orang-orang yang senantiasa tulus ikhlas dalam beramal.
0 komentar:
Posting Komentar