TEKNOLOGI PENDIDIKAN "GOOGLE FORM"


A.    Pengertian Google Form
Google Form adalah salah satu aplikasi berupa template formulir atau lembar kerja yang dapat dimanfaatkan secara mandiri ataupun bersama-sama untuk tujuan mendapatkan informasi pengguna.[1] Google Form merupakan salah satu komponen layanan Google Docs. Aplikasi ini sangat cocok untuk mahasiswa, guru, dosen, pegawai kantor dan profesional yang senang membuat quiz, form dan survey online. Fitur dari Google Form dapat di bagi ke orang-orang secara terbuka atau khusus kepada akun pemilik google dengan pilihan aksibilitas, seperti need only (hanya dapat membaca) atau editable (dapat mengedit dokumen).
Untuk dapat menggunakan Google Form maka kita disyaratkan untuk memiliki akun universal google, yaitu dengan mendaftar di http://account.Google.com/login. Dengan memiliki akun tersebut kita akan bisa menggunakan berbagai produk Google yang dirilis gratis, seperti Gmail sebagai alat untuk berkomunikasi dengan email, Drive sebagai alat penyimpanan online, Youtube sebagai alat berbagi dan menyimpan video, site sebagai alat untuk membuat website sederhana, blogger sebagai alat untuk membuat blog, Google Play sebagai alat untuk sharing artikel dan lain sebagainya.[2]
B.     Fungsi Google Form
Adapun beberapa fungsi Google Form untuk dunia pendidikan adalah sebagai berikut.
1.      Memberikan tugas latihan atau ulangan online melalui website;
2.      Mengumpulkan pendapat orang lain melalui laman website;
3.      Mengumpulkan beberapa data siswa atau guru melalui laman website;
4.      Membuat formulir pendaftaran online untuk sekolah;
5.      Membagikan kuesioner kepada orang-orang secara online.[3]
Aplikasi ini berbasis web, maka setiap orang dapat memberikan tanggapan atau jawaban terhadap kuis ataupun kuisioner secara cepat dimanapun ia berada dengan menggunakan aplikasi internet komputer atau laptop ataupun Handphone. Karena itu, dengan menggunakan aplikasi ini maka seorang guru atau pegawai tidak memerlukan kertas lagi untuk mencetak kuis atau kuisionernya. Waktu yang digunakan juga akan semakin hemat dalam membagikan, mengumpulkan kembali dan menganalisis hasil kuis dan angketnya.
Dengan demikian, aplikasi ini sangat cocok digunakan untuk mengumpulkan pendapat sekelompok orang yang berjauhan dan sulit dikumpulkan, mengelola pendaftaran acara atau sekolah melalui halaman internet, mengumpulkan data-data, membuat kuis mendadak, dan banyak lagi.[4]
C.     Keunggulan dan Kelemahan Google Form
Adapun keunggulan dari layanan Google Form ini adalah sebagai berikut.
1.      Tampilan formnya menarik
Aplikasi ini menyediakan fasilitas kepada penggunanya untuk memasukkan dan menggunakan foto atau logonya sendiri di dalam survei tersebut. Aplikasi ini juga memiliki banyak template yang membuat kuis dan kuesioner online tersebut semakin menarik dan hidup.
2.      Memiliki berbagai jenis tes yang bebas dipilih
Aplikasi ini menyediakan fasilitas pilihan tes yang bebas digunakan sesuai dengan keperluan pengguna. Misalnya pilihan jawaban pilihan ganda, checklist, tarik turun, skala linier, dan lain sebagainya.
3.      Bisa digunakan pada berbagai perangkat elektronik
Aplikasi ini dapat digunakan setiap orang untuk membuat kuesioner online dan kuis online menggunakan laptop atau smartphone yang terhubung dengan internet selalu membagikan alamat link formnya kepada para responden sasaran atau menempelkan nya di sebuah halaman website.
4.      Dapat dikerjakan bersama orang lain
Buatan item pertanyaan kuesioner ataupun kuis menggunakan google from bisa dikerjakan bersama orang lain atau siapa saja yang diinginkan oleh pengguna.
5.      Kuis atau kuesioner bisa ditanggapi dengan cepat
Dengan aplikasi ini para respondennya bisa memberikan tanggapannya dimanapun dan kapanpun dengan mengklik alamat web atau link yang dibagikan pembuat kuesioner tersebut menggunakan komputer atau handphone yang terhubung ke internet. Semua tanggapan dan jawaban orang lain akan secara otomatis ditampung, disusun, dianalisa, dan disimpan oleh aplikasi google form dengan cepat dan aman.
6.      Formulirnya responsif
Berbagai jenis kuis dan kuesioner dapat dibuat dengan mudah lancar dan hasilnya tampak profesional dan indah.
7.      Mendapatkan jawaban dengan cepat
Aplikasi ini berbasis website sehingga setiap orang dapat memberikan tanggapan atau jawaban terhadap kuis ataupun kuesioner secara cepat di manapun ia berada.
8.      Hasilnya langsung tersusun dianalisis secara otomatis
Tanggapan survei anda dikumpulkan dalam formulir dengan rapi dan secara otomatis
9.      Gratis
Aplikasi ini gratis untuk semua orang. Aplikasi ini langsung digunakan dengan cukup mendaftarkan diri secara gratis pada akun google.
10.  Tidak perlu memiliki website sendiri
Kuisioner ataupun kuis online bisa dibuat oleh semua orang dengan tanpa harus memiliki sebuah halaman website ataupun blog. Aplikasi ini bisa ditampilkan pada sebuah pesan email dan pada suplemen google ketikkan alamatnya dikunjungi.[5]
Adapun kelemahan dari layanan penggunaan Google Form adalah diharuskannya untuk selalu terkoneksi internet dimana sewaktu-waktu koneksi dapat terganggu maupun tidak tersedia sehingga mengganggu proses penggunaan google form.[6]
D.    Cara Membuat Google Form
Beberapa cara yang bisa Anda gunakan untuk membuat Google Forms:
1.      Dari forms.google.com, klik Blank atau pilih template.
2.      Dari drive.google.com, klik New > Lainnya. Di samping Google Forms, arahkan ke Panah kanan dan klik Blank form or From a template.
3.      Namai formulir Anda: Di pojok kiri atas, klik Untitled form atau nama formulir template dan masukkan nama baru.
4.      (Opsional) Tambahkan deskripsi: Di bawah nama form, tambahkan teks Anda.
5.      (Opsional) Ubah warna latar belakang atau tema: Klik palet (Palet Warna) lalu pilih warna atau tema.
Forms Editor sangat mudah untuk dipelajari. Formulir Anda akan memenuhi bagian tengah layar, dengan ruang untuk judul dan deskripsi diikuti oleh kolom formulir. Klik bidang formulir untuk mengeditnya dan tambahkan sebuah pertanyaan.
Gunakan kotak dropdown di sebelah lapangan untuk memilih jenis bidang, seperti pilihan ganda, kotak centang, jawaban singkat, dan sebagainya.
Google Forms menawarkan beberapa opsi pengaturan. Toolbar yang berada di sebelah kanan memungkinkan Anda menambahkan lebih banyak bidang formulir.
Di menu kanan atas Anda dapat mengubah skema warna form, melihat pratinjau formulir, gunakan tombol Send untuk untuk berbagai formulir, dan akses opsi tambahan lainnya, termasuk menginstal add-on untuk forms.
Beralih dari tab pertanyaan ke tab Respons di editor formulir anda untuk melihat tanggapan saat ini terhadap formulir anda dan tautkan ke spreadsheet.
Yang perlu Anda lakukan adalah menambahkan pertanyaan Anda dan mengirimkan formulirnya, jadi mari kita lihat opsi formulir dan apa yang dapat Anda lakukan dengan masing-masing.
Cara Menambahkan Pertanyaan Pada Google Forms
1.      Klik Untitled question dan masukkan pertanyaan Anda. Anda mendapatkan saran berdasarkan jenis pertanyaan Anda.
2.      (Opsional) Untuk mengubah jenis pertanyaan, klik panah ke bawah.
3.      Tambahkan opsi respons (jika berlaku untuk jenis pertanyaan Anda).
4.      (Opsional) Untuk menentukan apakah orang harus menjawab pertanyaan, klik Required.
Untuk menambahkan lebih banyak pertanyaan, pilih satu opsi:
5.      Untuk menambahkan pertanyaan baru, klik ‘Add Question’.
6.      Untuk menambahkan salinan pertanyaan yang ada, klik ‘Duplicate’.
Catatan: Perubahan akan disimpan secara otomatis. Untuk melihat pratinjau perubahan Anda kapan saja, di kanan atas, klik ‘Pratinjau’.
Google Forms mencakup 12 jenis fitur: 9 jenis pertanyaan, bersama dengan bidang teks, foto, dan video. Cukup klik ikon + di side bar kanan untuk menambahkan pertanyaan baru, atau klik ikon teks, foto, atau video untuk menambahkan media ke formulir Anda.
Setiap fitur mencakup tombol salin untuk menduplikat cepat, dengan cara sederhana untuk menambahkan pertanyaan serupa ke formulir Anda. Ada juga tombol hapus, pilihan untuk membuat lapangan dibutuhkan, dan menu dengan pilihan tambahan di sisi kanan.
Anda dapat mengganti jenis pertanyaan kapan saja, meskipun perhatikan bahwa pengaturan lapangan dan pertanyaan Anda akan diatur ulang jika Anda beralih dari pilihan ganda, kotak centang, atau menu ke jenis pertanyaan lainnya.
Untuk cepat mengisi pertanyaan di kolom, cukup tekan enter untuk mulai menambahkan yang lain.
Tips Cepat: Sengaja menghapus elemen formulir atau menambahkannya terlalu banyak? Cukup ketuk CMD + Z atau Ctrl + Z untuk membatalkan, sama seperti yang Anda lakukan dalam dokumen.

Cara Mengirimkan Google Forms Yang Telah Dibuat

Bila Anda siap mengirimkan Forms Anda, Anda dapat mengirimkannya melalui email, menyalin dan menempelkan tautan dalam pesan chat atau email, menyematkannya di situs web, atau berbagi tautan di media sosial.
Cara Mengirim Forms Anda:
1.      Dikanan atas, klik Kirim.
2.      (Opsional) Untuk mengumpulkan alamat email: Jika pendengar formulir terbatas pada organisasi Anda, periksa secara otomatis kumpulkan alamat email organisasi responden Anda. Jika Anda mendistribusikan formulir secara eksternal, periksa Kumpulkan alamat email.
3.      Pilih bagaimana Anda ingin mengirim formulir:
4.      Masukkan alamat email di kolom Kepada. Anda dapat menyesuaikan konten subjek dan pesan.
5.      Link-Klik Link ‘insert link’. Anda dapat mempersingkat URL. Klik Salin dan tempel tautan ke obrolan, percakapan, atau email.
6.      Konten situs web-Klik kode Embed. Anda dapat menentukan dimensi bingkai sebaris. Klik Copy dan paste HTML ke dalam website atau blog anda.
7.      Untuk mengirimkan Forms Anda pada disosial media yang anda miliki Anda tinggal Klik salah satu ikon media sosial.[7]


[1] Tria Mardiana dan Arif Wiyat Purnanto, Google Form Sebagai Alternative Pembuatan Latihan Soal Evaluasi, Magelang: UMM, 2017, hlm. 185
[2] Hamdan Husein Batubara, “Penggunaan Google Form Sebagai Alat Penilaian Kinerja Dosen Di Prodi PGMI UNISKA MUHAMMAD ARSYAD AL BANJARI, AL-BIDAYAH”, Jurnal Pendidikan Dasar Islam Vol. 8, No. 1, 2016, hlm. 40-41.
[3] Nike Nur Jahroh, Pengembangan Tes Tertulis Pendidikan Agama Islam Berbasis Online Menggunakan Google Form Pada Materi Kewajiban Menuntut Ilmu Dan Haji Kelas X SMA SWADHIPA NATAR, (Lampung: UIN Raden Intan, 2018), hlm. 26-27.
[4] Op. Cit., hlm. 41.
[5] Hamdan Husein Batubara dan Dessy Noor Ariani, “Workshop Penggunaan Google Form Sebagai Media Evaluasi Pembelajaran Pada Dosen-Dosen Fakultas Studi Islam”, Jurnal Al-Ikhlas, Vol. II No. 1, 2016, hlm. 40-41.
[6]Muhammad Iqbal, dkk, “Penggunaan Google Forms Sebagai Media Pemberian Tugas Mata Kuliah Pengantar Ilmu Sosial”, Jurnal Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial, Vol. X No. 1, 2018, hlm. 127.

[7] Cara Paling Mudah Membuat Google Forms [Tutorial], https://www.sepulsa.com/blog/cara-membuatgoogle-forms, diakses tanggal 7 Mei 2019, pukul 10.44

TEKNOLOGI PENDIDIKAN "SUMBER BELAJARAN DARI LINNK MATERI, YOUTUBE DAN BLOG"


A.    Link materi
Hyperlink atau dalam bahasa Indonesia disebut Pranala adalah sebuah acuan dalam suatu dokumen hypertext ke dokumen yang lain atau sumber lain.
Dari beberapa pengertian hyperlink di atas, maka dapat disimpulkan bahwa hyperlink dapat menghubungkan suatu halaman dengan halaman lain yang masih terdapat pada website itu sendiri, selain itu hyperlink juga dapat menghubungkan suatu halaman website dengan halaman yang terdapat pada website lain. Selain mengaitkan antar halaman, hyperlink juga bisa mengaitkan halaman dengan file multimedia, dan file program.
Hyperlink dapat dipasang pada text maupun gambar. Hyperlink dengan text dapat dibedakan secara visual, secara default text yang dipasang hyperlink pada sebuah halaman website akan berwarna biru dan underline. Sedangkan hyperlink yang terpasang pada gambar tidak bisa dibedakan secara visual langsung, namun jika pointer berada di atas gambar maka pointer tersebut akan berubah tampilan. Jika text ber-hyperlink tersebut diklik maka browser akan menampilkan halaman atau file yang dituju. Jika browser dapat membaca link tujuan tersebut maka akan ditampilkan langsung dalam halaman browser namun jika file tersebut tidak bisa dibaca, maka user diminta untuk menyimpannya dalam komputer atau dikenal dengan istilah download.[1]
Perancangan Langkah-langkah desain media pembelajaran berbasis link adalah:
a.       Login ke halaman Cpanel dengan cara mengetik alamat pada browser kemudian pilih Softaculous untuk memulai penginstalan WordPress yang akan digunakan sebagai media pembelajaran.
b.      Pilih install WordPress pada halaman Softaculous untuk melakukan penginstalan WordPress tersebut
c.       Pilih install WordPress pada halaman Softaculous untuk melakukan penginstalan WordPress tersebut
d.      Setelah itu tampil halaman untuk mengetahui informasi proses penginstalan WordPress
e.       Apabila proses penginstalan telah berhasil maka tampil halaman pemberitahuan bahwa penginstalan tersebut telah berhasil
f.       Setelah proses penginstalan selesai maka username dan password dimasukkan yang telah dibuat tadi untuk melanjutkan proses berikutnya pada Kotak Login sehingga muncul Tampilan Admin WordPress
g.      Tambahkan Plugin yang dibutuhkan pada media pembelajaran ini dengan cara masuk ke Menu Plugin dan menambahkan Plugin Lewat Sub Menu Add New
h.      Install Theme yang diinginkan dimana Theme tersebut mensupport e-learning melalui Submenu Editor pada Menu Appearance, atur tampilan dan masukkan Script yang dibutuhkan atau ubah Script Theme menggunakan Notepad kemudian lakukan proses pengaturan plugin yang telah diinstal sesuai kebutuhan.[2]

B.     YouTube
1.      Pengertian Youtube
YouTube adalah sebuah situs web video sharing (berbagi video) yang populer di mana para pengguna dapat memuat, menonton, dan berbagi video secara gratis. Di dirikan pada bulan Februari 2005 oleh tiga orang mantan karyawan Paypal yaitu Chad Hurley, Steve Chen dan Jawed Karim. Umumnya video-video di YouTube adalah video klip film, TV, serta video buatan para penggunanya sendiri. (Tjanatjantia, Widika, 2013).
Salah satu layanan dari Google ini, memfasilitasi penggunanya untuk mengupload video dan bisa diakses oleh pengguna yang lain dari seluruh dunia secara gratis. Bisa dikatakan YouTube adalah  database video yang paling populer di dunia internet, atau bahkan mungkin yang paling lengkap dan variatif. Pada awalnya YouTube memang bukan dikembangkan oleh Google tapi Google mengakui dirinya lalu kemudian menggabungkannya dengan layanan layanan Google yang lain.[3]
2.      Media Pembelajaran Berbasis Youtube Video
Media pembelajaran pada dasarnya merupakan “’perangkat lunak” (software) yang berupa pesan atau informasi yang disajikan dengan memakai suatu peralatan bantu (hardware) agar pesan atau informasi tersebut dapat diterima oleh peserta didik (Muhson, 2010:3). Media pembelajaran merupakan salah satu komponen dalam proses pembelajaran yang dijadikan sebagai alat bantu mengajar (Ainina, 2014:41). Keunggulan YouTube sebagai situs yang paling banyak dikunjungi mendorong lembaga pendidikan untuk menggunakannya sebagai media pembelajaran. Lembaga pendidikan dapat memanfaatkan YouTube untuk membuat media dimana pendidik maupun peserta didik dapat menggunakan video untuk meningkatkan materi pembelajaran. YouTube dianggap sebagai media pembelajaran yang tepat digunakan oleh pendidik karena menjaga perhatian peserta didik membuat belajar menjadi mudah diingat.
Peserta didik yang memilih menonton video online yang berkaitan dengan materi menghasilkan nilai yang lebih baik dibandingkan dengan peserta didik yang tidak memilih menonton video (Moghavvemi et al., 2018). Youtube telah terbukti efektif untuk belajar inovatif yang berguna untuk menjaga perhatian peserta didik dan membuat belajar mudah diingat (Duncan et al., 2013). Peserta didik mampu mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi seperti pengambilan keputuan dan pemecahan masalah, serta berkomunikasi dan berkolaborasi menggunakan media sosial. Selain itu, koneksi dapat dibuat seperti apa yang mereka pelajari di dalam kelas dan belajar menjadi lebih menarik. Youtube memiliki potensi baik sebagai video dengan unsur-unsur audio dan visual ataupun sebagai media sosial yang digunakan sebagai instruksi (Dewitt et al., 2013).
Hasil penelitian menujukkan bahwa 71% setuju menggunakan Youtube untuk pembelajaran akademik, 76% digunakan untuk memecahkan masalah, 77% untuk mendapatkan jawaban atau beberapa pertanyaan, 84% untuk belajar hal-hal baru, 83% untuk menonton video yang disarankan teman, dan 70,5% percaya bahwa peseerta didik dapat belajar banyak dengan menonton video (Moghavvemi et al., 2018).[4]
3.      Langkah-langkah membuat Video YouTube sebagai Media Pembelajaran
a.       Membuat tampilan awal video pembelajaran Tampilan ini memperkenalkan materi yang akan dijelaskan.
b.      Membuat tampilan KD yang akan diacuTampilan ini memperkenalkan Kompetensi Dasar yang dipakai sehingga peserta didik memiliki gambaran materi apa yang akan dibahas. Selain itu, pada tampilan ini juga diarahkan masuk pada pembahasan.
c.       Membuat tampilan materi sebelumnya Bertujuan untuk mengingatkan kembali materi yang telah dipelajari sebelumnya.
d.      Membut tampilan pengantar Agar peserta didik mengetahui apa saja yang akan dibahas.
e.       Membuat tampilan materi inti
f.       Membuat tampilan contoh-contoh
g.      Membuat tampilan kesimpulan[5]
C.    Blog
1.      Pengertian Blog
Di zaman yang serba modern ini, hampir setiap pengguna internet di Indonesia membicarakan mengenai Blog. Istilah Weblog yang kemudian disingkat menjadi Blog sebenarnya mulai dikenal sejak tahun 1997, namun baru populer pada tahun 2000. Blog adalah bentuk aplikasi web yang menyerupai tulisan-tulisan (yang dimuat sebagai posting) pada sebuah halaman web umum. Tulisan-tulisan ini seringkali dimuat dalam urut terbalik (isi terbaru dahulu baru kemudian diikuti isi yang lebih lama), meskipun tidak demikian 
Saat ini, Blog sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari dunia WWW dan dunia per-internet-an. Blog sudah mulai dijadikan sebagai sumber berita oleh koran-koran, majalah, radio, bahkan televisi juga sudah menyiarkan beritanya lewat Blog mereka. Dunia pendidikan pun sudah banyak menampilkan materi pendidikan di dalam Blog yang telah dibuat khusus maupun tidak khusus untuk dunia pendidikan.
Didalam Blog para pengajar maupun pihak yang berkecimpung dalam dunia pendidikan dapat mem-posting materi-materi yang mereka anggap berguna bagi para pencari informasi pendidikan. Sedangkan pencari informasi pendidikan pun dapat berpartisipasi mengembangkan maupun sekedar memberikan komentar dari isi Blog yang telah dilihat.
2.      Pemanfaatan Blog Sebagai Sumber Belajar
Di tengah dunia yang semakin modern ini pemanfaatan teknologi dalam dunia pendidikan pun tidak dielakkan lagi. Dengan adanya teknologi modern, arus informasi semakin tak dapat terbendung lagi. Semua orang diseluruh dunia dapat mengetahui apa yang mereka inginkan melalui internet. Internet dapat menghilangkan batas ruang dan waktu sehingga siapa pun dapat memanfaatkanya.
Pemanfaatan internet dalam dunia pendidikan telah gencar dilakukan diberbagai negara. Bahkan internet sudah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam dunia pendidikan. Blog salah satu produk yang dihasilkan oleh internet dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar karena Blog dapat dibuat oleh siapa pun dengan sangat mudah dan yang paling penting Blog dapat dibuat dengan gratis.
Fakta di lapangan tentang penggunaan internet di kalangan para siswa dan pelajar, lebih banyak dimanfaatkan untuk melakukan hal-hal yang kurang produktif, seperti terlalu banyak chatting, friendster-an, bermain game online, dan mengakses pornografi. Blog yang jumlahnya berlipat 2 setiap 6 bulan, yang pemiliknya dari kalangan siswa dan remaja jumlahnya sangat signifikan, hal ini merupakan fenomena yang harus dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan yaitu dengan membuat Blog yang berkualitas agar masyarakat pebelajar dapat dengan mudah memperoleh informasi yang dibutuhkan. Selain berkualitas, Blog yang dibuat harus juga menarik agar pebelajar makin betah belajar didunia maya. Berbagai referensi, jurnal, maupun hasil penelitian dapat dengan mudah di download diberbagai Blog di seluruh dunia. Cukup memanfaatkan search engine, materi-materi yang dibutuhkan dapat diperoleh dengan cepat. Selain menghemat tenaga dan biaya dalam mencarinya, materi-materi yang dapat ditemui cenderung lebih up to date. Adapun manfaat Blog bagi pebelajar adalah sebagai berikut 
a.     Meningkatkan pengetahuan,
b.    berbagi sumber diantara rekan sejawat,
c.     bekerjasama dengan pengajar di luar negeri,
d.    kesempatan mempublikasikan informasi secara langsung,
e.     mengatur komunikasi secara teratur
f.     berpartisipasi dalam forum-forum lokal maupun internasional. 
Di samping itu para pengajar juga dapat memanfaatkan Blog sebagai sumber bahan mengajar dengan mengakses rencana pembelajaran atau silabus online dengan metodologi baru, mengakses materi kuliah yang cocok untuk mahasiswanya, serta dapat menyampaikan ide-idenya. Sementara itu mahasiswa juga dapat menggunakan internet untuk belajar sendiri secara cepat, sehingga akan meningkatkan dan memperluas pengetahuan, belajar berinteraksi, dan mengembangkan kemampuan dalam bidang penelitian.
Blog juga dapat dimanfaatkan oleh para guru untuk media pembelajaran, yaitu Blog guru sebagai pusat pembelajaran. Guru dapat menuliskan materi belajar, tugas, maupun bahan diskusi di blognya, kemudian para muridnya bisa berdiskusi dan belajar bersama-sama di blog gurunya tersebut. Selain itu blog guru dan murid juga dapat saling berinteraksi. Guru, yang harus memiliki Blog, mengharuskan murid memiliki blognya masing-masing, sebagai sarana mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh gurunya. Metode ini bisa memacu iklim kompetisi antar siswa, karena tentu saja para siswa ingin blognya menjadi yang terbaik. Setelah semua siswa memiliki Blog dibuatlah suatu komunitas blogger pebelajar. Ada sebuah Blog sebagai pusat pembelajaran (bisa berupa blog aggregator atau blog dengan beberapa kontributor), dengan guru-guru dan siswa dari berbagai sekolah bisa tergabung dalam komunitas blogger pebelajar tersebut. [6]
3.      Langkah pembuatan blog sebagai sumber pembelajaran
a.       Menentukan sasaran pembaca
b.      Mempelajari Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar (SK&KD).
c.       Mempelajari silabus yang digunakan.
d.      Menentukan materi dari beberapa sumber.
e.       Menyusun materi dengan Microsoft Office 2007.
f.       Memulai membuat akun pada blogger.com
g.      setelah itu memasukkan materi kedalam blog dan melakukan posting pada blog yang telah jadi, urut sesuai dengan susunan materi yang diajarkan.
h.      Produk jadi dan siap diuji.[7]



[2] Ratnawati, “Desain Media Pembelajaran Berbasis Link Untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa”, Jurnal Mekom, Vol.3 No.1 Februari 2016, hlm 79-83
[3] Fatty Faiqah, dkk, YouTube Sebagai Sarana Komunikasi Bagi Komunitas Makassarvidgram, Jurnal Komunikasi KAREBA Vol. 5 No.2 Juli – Desember 2016, diakses pada hari Rabu 1 Mei 2019 Pukul 10.31
[4] Sejarah.fkip.unej.ac,id>sites>2018/07. Diakses pada hari Rabu 1 Mei 2019, pukul 10.23
[5] Dwi Iga Luhsasi, Arief Sadjiarto, YouTube: Trobosan Media Pembelajaran Ekonomi bagi Mahasiswa, Vol 3, No 1 2017. Diakses pada hari rabu 1 Mei 2019, Pukul 11.33
[7] Fatah Syukur. Teknologi Pendidikan. Rasail.Semarang: (2008).  

 
Nailal Izzah Blog Design by Ipietoon