TEKNOLOGI PENDIDIKAN "PERANAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN DALAM PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN"


PERANAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN DALAM PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN
A.  Urgensi Teknologi Pendidikan
Masyarakat Indonesia sekarang ini dan di masa mendatang merupakan masyarakat yang berbudaya teknologi, yaitu bahwa perkembangan teknologi telah berlangsung sedemikian rupa hingga tersebar luas dan memengaruhi segenap bidang kehidupan, termasuk bidang pendidikan. Oleh karena itu, teknologi perlu digunakan secara lebih bermakna, berdayaguna dalam bidang pendidikan.
Perkembangan teknologi komunikasi sebagai artefak telah berlangsung begitu pesat hingga menembus batas-batas negara bahkan kedaulatan atas wilayah. Arus komunikasi yang mengalir dari negara maju tidak mungkin dibendung dengan regulasi.[1]

B.  Unsur-Unsur Teknologi Pendidikan
Teknologi pendidikan dapat dirumuskan sebagai suatru bidang, sabagai suatu bidang deskripsi unsur-unsurnya adalah sebagai berikut:
1.    Suatu bidang yang berkepentingan dengan kegiatan belajar
2.    Kegiatan itu dilaksanakan secara sistematis
3.    Cara sistematis itu meliputi  identifikasi pengembangan, pengorganisasian dan penggunaan segala macam sumber belajar
4.    Kepentingan itu juga meliputi pengelolaan kegiatan[2]
C.  Teknologi Pendidikan dalam Era Digital
1.    Internet
Adalah sebuah perpustakaan raksasa dunia yang didalamnya terdapat jutaan bahkan miliaran informasi atau data yang dapat berupa text, grafic, audio, animasi maupun digital konten lainnya.
Internet kependekan dari inter-network.  Secara harfiah mengandung pengertian sebagai jaringan yang menghubungkan beberapa rangkaian. Sejalan dengan berkembangnya internet, banyak aktivitas yang dilakukan dengan memanfaatkan jaringan internet, seperti e-Commere, e-Banking, eoGoverment, e-Learning, dan lainnya.
Internet sebagai hasil dari perkembangan teknologi tentunya memiliki pengaruh dalam dunia pendidikan. Secara tidak langsung internet mendorong dunia pendidikan untuk menyesuaikan dengan arus informasi globalisasi, secara langsung internet dapat digunakan sebagai sumber dan media pembelajran bagi peserta didik dalam mengembangkan illmu pengetahuan.[3]
2.    Web Based Instruction (atau Learning)
Adalah model belajar yang memanfaatkan potensi jaringan untuk menciptakan interaksi belajar. Untuk itu, teori belajar diajukan agar pembelajaran yang didesain tetap mengutamakan proses belajar.
3.    Distance Learning (Belajar Jarak Jauh)
Adalah proses belajar dimana antara pengajar dan peserta didik tidak terjadi  tatap muka langsung melainkan terpisah jarak.
Belajar jarak jauh sering menggunakan penyajian materi dengan teknik atau format modul. Belajar jarak jauh bisa saja dilakukan dengan menggabungkan lebih dari satu bentuk pengiriman dan penyampaian materi kepada peserta didik.
4.    Hybrid Learning
Menurut Smaldino Hybrid Learning adalah kombinasi e-learning dengan pembelajaran tatap muka langsung. Istilah ini muncul ketika masyarakat sadar atas keunggulan dan keterbatasan dari e-learning yang berbasis teknologi digital ini. Salah satu keterbatasan yang menonjol adalah teknologi digital tidak akan pernah dapat menggantikan kehadiran sosok guru atau pengajar di kelas.
Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan pembelejaran tatap muka bersama pelajar. Pengajar atau guru diunggulkan untuk membina sikap, perilaku peserta didik. Interkasi tatap muka diterapkan untuk mengatasi ketebatasan dari online learning tadi.[4]
5.    Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning)
Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) adalah model pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai media. Peserta didik melakukan observasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar.
Pembelajaran berbasis proyek merupakan metode belajar dengan menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktivitas secara nyata. [5]
Pembelajaran berbasis proyek dapat merupakan pendekatan, strategi, atau metode pembelajaran yang berpusat pada siswa, bersifat antar disiplin ilmu (integrasI mata pelajaran), dan berjangka panjang.[6]
Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) dilakukan untuk memperdalam pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dengan cara membuat karya atau proyek yang terkait dengan materi ajar dan kompetensi yang diharapkan dimiliki oleh peserta didik.
Pembelajaran berbasis proyek memungkinkan siswa melakukan aktivitas belajar saintifik berupa kegiatan : 1) bertanya; 2) melakukan pengamatan, 3) melakukan penyelidikan atau percobaan; 4) menalar; 5) menjalin hubungan dengan orang lain dalam upaya memperoleh informasi atau data.[7]
Keuntungan pembelajaran berbasis proyek menurut Moursund antara lain sebagai berikut.
a.    Increased motivation
Pembelajaran berbasis proyek dapat meningkatkan motivasi belajar siswa yang menyatakan bahwa siswa snagt tekun, berusaha keras untuk menyelesaikan proyek, siswa merasa lebih bergairah dalam pembelajaran, dan keterlambatan dalam kehadiran sangat berkurang.
b.    Increased problem-solving ability
Lingkungan belajar pembelajaran berbasis proyek dapat meningkatkan kemampuan memecahkan masalah, membuat siswa lebih aktif dan berhasil memecahkan problem-problem yang bersifat kompleks.
c.    Improved library research skills
Karena pembelajaran berbasis proyek mempersyaratkan siswa harus mampu secara cepat memperoleh informasi melalui sumber-sumber informasi, maka keterampilan siswa untuk mencari informasi akan meningkat.
d.    Inceasted collaboration
Pentingnya kerja kelompok dalam proyek memrlukan siswa mengembangkan dan mempraktikkan keterampilan ikomunikasi. Kelompok kerja kooperatif, evaluasi siswa, pertukaran informasi online adalah aspek-aspek kolaboratif dari sebuah proyek.
e.    Increased resource-management skills
Pembelajaran berbasis proyek yang diimplementasikan secara baik memberikan kepada siswa pembelajaran dan praktik dalam mengorganisasi proyek, dan membuat alokasi waktu dan sumber-sumber lain seperti perlengkapan untuk menyelesaikan tugas.[8]
6.    Pembelajaran Berbasis Komputer
Komputer adalah mesin penghitung elektronik yang cepat dan dapat menerima informasi input digital, kemudian memprosesnya sesuai dengan program yang tersimpan di memorinya dan menghasilkan output berupa informasi.
Komputer awalnya digunakan amat terbatas, hanya untuk keperluan menghitung tidak lagi hanya digunakan untuk pengolahan kata (word processor) tetapi juga sangat memungkinkan sebagai sarana belajar untuk keperluan pendidikan.
Kecenderungan menggunakan media komputer dalam bidang pendidikan sudah mulai tampak sejak tahun 1970-an, kini pemanfaatan teknologi komputer telah banyak memberikan kontribusi terhadap proses pembelajaran salah satunya yaitu dengan penerapan pembelajaran berbasis komputer.[9]
Pembelajaran berbasis komputer adalah pembelajaran yang menggunakan komputer sebagai alat bantu. Melalui pembelajaran ini bahan ajar doisajikan melalui komputer sehingga kegiatan proses belajar mengajar menjadi lebih menarik dan menantang bagi siswa. Dengan rancangan pembelajaran komputer yang bersifat interaktif, akan mampu meningkatkan motivasi siswa dalam belajar.


Menurut Simon terdapat tiga model penyampaian mater pembelajaran berbasis komputer, yaitu sebagai berikut.
a.    Latihan dan praktik
Dalam model pembelajaran berbasis komputer ini siswa diberikan pertanyaan-pertanyaan atau masalah untuk dipecahkan, kemudian komputer akan memberi respons (umpan balik) atas jawaban yang diberikan siswa.
b.    Tutorial
Model pembelajaran berbasis komputer ini menyediakan rancangan pembelajaran yang kompleks yang berisi materi pembelajaran, latihan yang disertai umpan balik.
c.    Simulasi
Model pembelajaran berbasis komputer ini menyajikan pembelajaran dengan sistem simulasi yang berhubungan dengan materi yang dibahas.
Gambar-gambar multimedia melalui komputer akan berusaha secermat dan senyata mungkin melukiskan konsep/prinsip dalam suatu pembelajaran yang bersifat abstrak dan kompleks menjadi sesuatu yang nyata, sederhana, sistematis dan sejelas mungkin.
Dengan demikian, penggunaan pembelajaran melalui komputer dalam pembelajaran akan membuat kegiatan pembelajaran berlangsung secara tepat guna dan berdaya guna sehingga hasil belajar siswa dapat ditingkatkan.
Keuntungan pembelajaran berbasis komputer yaitu sebagai berikut.
a.      Memberi kesempatan kepada siswa untuk memecahkan masalah secara individual
b.     Menyediakan presentasi yang menarik dengan animasi
c.      Menyediakan pilihan isi pembelajran yang banyak dan beragam
d.     Mampu membangkitkan motivasi siswa dalam belajar
e.      Mampu mengaktifkan dan menstimulasi metode mengajar dengan baik
f.      Meningkatkan pengembangan pemahaman siswa terhadap materi yang disajikan
g.     Merangsang siswa belajar dengan penuh semangat, amteri yang disajikan mudah dipahami siswa.
h.     Siswa mendapat pengalaman yang bersifat konkret, retensi siswa meningkat
i.       Memberi umpan balik secara langsung
j.       Siswa dapat menentukan sendiri laju pembelajaran
k.     Siswa dapat melakukan evaluasi diri[10]
7.    Pembelajaran Berbasis Elektronik (E-Learning)
Kata e-learning terdiri dari dua bagian, yaitu e’ yang merupakan sinngkatan dari “electronica” dan “learning” yang berarti “pembelajaran”. Jadi e-learning berarti pembelajaran dengan menggunakan jasa bantuan perangkat elektronika. Dalam pelaksanaannya e-learning menggunakan perangkat komputer atau perangkat elektronika lainnya.
Diskusi dan interaksi keilmuan dapat terselenggara melalui tersedianya fasilitas internet dan web dengan sistem e-learning sehingga memungkinkanpeserta didik untuk mengakses informasi secara fleksibel tanpa terbatas waktu dan tempat.
E-learning memiliki peranan dalam proses pembelajaran. Jika dibandingkan, e-learning memiliki manfaat yang lebih dibandingkan dengan pembelajaran konvensional, hal tersebut sejalan dengan yang dikemukakan lembaga P3AILP3 UNEJ bahwa terdapat beberapa keunggulan e-learning dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional, yaitu:
a)    Fleksibilitas dari sisi waktu dan tempat
b)   Fleksibel dari fasilitas dan lingkungan belajar
c)    Suasana tidak menegangkan
d)   Mudah meremajakan materi[11]
E-learning merupakan sistem pembelajaran secara elektronik, menggunakan media elektronik, internet, komputer  dan file multimedia (suara, gambar, animasi dan video). E-learning itu proses pembelajaran secara elektronik disini bukan semata-mata peralatannya, tapi juga meliputi metode dan medianya , bagaimana kita berbagi ilmu dan pengetahuan, men-download materi perkuliahan, meng-upload tugas, melakukan diskusi dengan  dosen dan sebagainya, dilakukan secara elektronis.[12]
Pada pihak lain disebutkan bahwa pembelajaran e-learning merupakan kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan jaringan (internet, LAN, WAN) sebagai metode penyampaian, interaksi, dan fasilitasi serta didukung oleh berbagai bentuk layanan belajar lainnya.[13]
Keuntungan dan manfaat E-learning antara lain :
a.    Real-time & on-demands online information
b.    Mobility access, fleksibel dan praktis (dapat dilaksanakan kapan saja sesuai keinginan kita)
c.    Menjangkau diwilayah geografis yang luas
d.    User friendly, bebas dari kerepotan dan keruwetan
e.    Benefit in cost, mengurangi (menghemat) biaya pendidikan secara keseluruhan (infrastruktur, peralatab, buku-buku, perjalanan, pengadaan pendidikan dan lain-lain.
f.      Mengoptimalkan kualitas belajar
g.    Less administrative papers (bebas dari penggunaan kertas)
h.    Dapat melengkapi aktivitas belajar konvensional
i.      Cara belajar yanga aman dan sehat
j.      Alternatif media belajar dari kanak-kanak, remaja samapi orang tua, belajar fleksibel tanpa terikat jadwal dan menyenangkan
k.    Melatih pembelajar lebih mandiri dan berkembang dalam ilmu dan pengetahuan
l.      Fleksibel memilih materi yang benar-benar kita inginkan dan hanya yang kita butuhkan
m.  Sumber ilmu dan informasi yang tidak terbatas
n.    Menghemat waktu proses belajar mengajar
Pemanfaatan Teknik Informasi (TI) sebagai media pembelajaran:
a.    Komputer sebagai tool (alat)
b.    Komputer sebagai tutor
·      Komputer menampilan informasi
·      Siswa menjawab pertanyaan atau masalah yang sesuai dengan informasi yang diberikan
·      Komputer mengevaluasi jawaban siswa
·      Komputer menentukan apakah yang harus diperbuat siswa selanjutnya berdasar hasil evaluasi pada jawaban tersebut.[14]
Dukungan open source untuk E-Learning antara lain:
·      LMS, Anemalab, Forel E-Lerning LMS, OLMS, ILIAS, dan lain-lain
·      Sample project popular : Wikipedia
·      Banyak sekali scripte-learning ini yang paling popular adalah Moodle
·      Silahkan lihat koleksi script e-learning di hotscript.com
Untuk pengembangan content atau material pembelajaran, dapat dimanfaatkan berbagai program authoring di platform Linux seperti: DrawSWF, OpenOffive Impress, dan lain-lain.
Fitur-fitur yang biasanya disediakan dalam e-learning:
a.    Informasi tentang unit unit terkait dalam proses belajar mengajar
·      Tujuan dan sasaran
·      Silabus
·      Metode pengajaran
·      Jadwal kuliah
·      Tugas
·      Jadwal ujian
·      Daftar referensi atau bahan bacaan
·      Profil dan kontak pengajar
b.    Kemudahan akses ke sumber referensi
·      Diktat dan catatan kuliah
·      Bahan presentasi
·      Contoh ujian yang lalu
·      FQ (frequently asked questions)
·      Sumber-sumber referensi untuk pengerjaan tugas
c.    Komunikasi dalam kelas
·      Forum diskusi online
·      Mailing list diskusi
·      Papan pengumuman yang menyediakan informasi
d.   Sarana untuk melakukan kerja kelompok
·      Sarana untuk sharing file dan direktori dalam kelompok
·      Sarana diskusi untuk mengerjakan tugas dalam kelompok
e.    Sistem ujian online dan pengumpulan feedback[15]
D.  Peran Teknologi Pendidikan dalam Peningkatan Kualitas Pembelajaran
1. Proses penyusunan Silabus dan Sistem Penilaian, sampai pada pengembangan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), peru bahkan untuk memperhatikan sejumlah pertimbangan/konsep yang berkaitan dengan Teknologi Pembelajaran.
2. Sesuai dengan misinya, pembelajaran menekankan pada peningkatan kualitas belajar peserta didik melalui pencapaian kompetensi secara individual, agar mampu bersaing bak secara local, regional maupun global.
3. Pembelajaran yang juag menekankankan paada ketuntasan belajar (mastery learning) secara individual, mempersyaratkan untuk dirancangkannya program-program remedial dan pengayaan yang dapat diaplikasikan secara fleksibel.
4. Guna menacapai ketuntasan dalam pembelajaran, aplikasi CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif) dan pendekatan keterampilan proses, sebagaimana diparadikmakan dengan PAKEM yang merupakan keharusan dalam pembelajaran.



[1] Yusufhadi Miarso, Menyemai Benih Teknologi Pendidikan, (Jakarta: Prenada Media Grup, 2004), hlm. 44-45.
[2] Yusufhadi Miarso, ibid., hlm.5.
[3] Rusman, dkk., Pembelajaran Berbasis Teknolog Informasii dan Komunikasi, (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), hlm.48-52.
[4]Dewi Salma Prawiradilaga, Wawasan Teknologi Pendidikan, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012), hlm. 275-276.
[5]Daryanto, Pendekatan Pembelajaran Saintifik Kurikulum 2013, (Yogyakarta: Penerbit Gava Media, 2014), hlm.23.
[6] Ridwan Abdullah Sani, Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi Kurikulum 2013, (Jakarta: Bumi Aksara, 2014), hlm.171.
[7]Ridwan Abdullah Sani, Ibid., hlm. 174-175.
[8]Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), hlm.147.
[9]Rusman, dkk., Pembelajaran Berbasis Teknolog Informasii dan Komunikasi, (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), hlm.47-48.
[10]Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), hlm.203-204.
[11]Rusman, dkk., Pembelajaran Berbasis Teknolog Informasii dan Komunikasi, (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), hlm.55-58.
[12] Daryanto dan Tasrial, Konsep Pembelajaran Kreatif, (Yogyakarta: Penerbit Gava Media, 2012), hlm.33.
[13]Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), hlm.212.
[14]Made Wena, Ibid., hlm.34-35.
[15]Made Wena, Ibid., hlm.42-44.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Nailal Izzah Blog Design by Ipietoon