TEKNOLOGI SEBAGAI PENDEKATAN DALAM PROBLEM PENDIDIKAN
A. Pengertian Teknologi
Pendidikan
Teknologi
pendidikan adalah pengembangan, penerapan dan penilaian sistem-sistem, teknik,
dan alat bantu untuk memperbaiki dan meningkatkan proses belajar menusia.[1] Sedangkan kata Teknologi seringkali oleh
masyarakat diartikan sebagai alat elektronik. Tapi oleh ilmuwan dan ahli
filsafat ilmu pengetahuan diartikan sebagai pekerjaan ilmu pengetahuan untuk
memecahkan masalah praktis. Jadi teknologi lebih mengacu pada usaha untuk
memecahkan masalah manusia. yang terpadu untuk menganalisis dan memecahkan
masalah belajar manusia/ pendidikan. Menurut Mackenzie Teknologi Pendidikan
yaitu suatu usaha untuk mengembangkan alat untuk mencapai atau menemukan solusi
permasalahan. Jadi Teknologi Pendidikan
adalah segala usaha untuk memecahkan masalah pendidikan.
Lebih detail
dapat diuraikan bahwa:
1. Teknologi
Pendidikan lebih dari perangkat keras. Ia terdiri dari desain dan lingkungan
yang melibatkan pelajar.
2. Teknologi
dapat juga terdiri segala teknik atau metode yang dapat dipercaya untuk
melibatkan pelajaran; strategi belajar kognitif dan keterampilan berfikir
kritis.
3. Belajar
teknologi dapat dilingkungan manapun yang melibatkan siswa belajar secara
aktif, konstruktif, autentik dan kooperatif serta bertujuan.
B.
Macam-Macam Teknologi Pendidikan
Dalam pendidikan tidak bisa lepas dengan
masalah revolusi metode, kurikulum yang inovatif, teknologi serta SDM yang
kritis untuk bisa menghasilkan daya cipta dan hasil kerja sekolah sebagai
bentuk perubahan. Sekolah harus
mempunyai orientasi bisnis pelanggan yang memiliki daya saing global. Untuk itu ada lima teknologi baru yang dapat
menciptakan sistem pendidikan yang lebih baik. Lima macam teknologi, yaitu:
a.
Sistem berpikir.
Sistem
berpikir menjadikan kita untuk lebih hati-hati dengan munculnya tiap mode di
dunia pendidikan. Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya perubahan yang
tidak kita inginkan. Tanpa sistem
berpikir kita akan sulit untuk mengadakan peningkatan riil di bidang
pendidikan. Jadi sistem berpikir menghadirkan konsep sistem yang umum, dimana
berbagai hal saling terkait.
b.
Desain sistem.
Desain
sistem adalah teknologi merancang dan membangun sistem yang baru. Perubahan
yang dimaksud adalah perubahan yang cepat yang meningkatkan harapan. Desain sistem
memberi kita peralatan untuk menciptakan suatu sistem yang baru dan suatu
strategi untuk perubahan.
c.
Kualitas pengetahuan.
Mutu
atau kualitas pengetahuan merupakan teknologi yang memproduksi suatu produk
atau jasa/ layanan yang sesuai harapan dan pelanggan. Ilmu pengetahuan yang
berkualitas telah menjadi alat yang sangat berharga dalam inovasi pendidikan/
sekolah.
d.
Manajemen Perubahan.
Manajemen
perubahan adalah suatu cara untuk memandu energi kreatif ke arah perubahan
positif. Dapat juga diartikan sistem pemikiran yang berlaku untuk aspek
manajemen inovasi tentunya dengan berorientasi pada POAC (Perencanaan,
Organisasi, Aktualisasi dan Kontrol).
e.
Teknologi pembelajaran.
Disini
ada dua bagian yaitu peralatan Pelajar elektronik (Komputer, multimedia, Internet,
telekomunikasi), dan pembelajaran yang didesain, metode dan strateginya
diperlukan untuk membuat peralatan elektronik yang efektif. Pelajaran
elektronik ini mengubah cara mengkomunikasikan belajar. Jadi teknologi
pembelajaran adalah sistem pemikiran yang berlaku untuk instruksi dan belajar.
Kelima teknologi tersebut merupakan suatu
keterpaduan untuk menuju inovasi pendidikan sehingga dalam memecahkan masalah
pendidikan perlu kombinasi peralatan/alat elektronik, orang-orang, proses,
manajemen, intelektual, untuk perubahan yang efektif.[2]
C. Klasifikasi Problem Pendidikan
1. Masalah Fundamental
Artinya dari kesatuan sistem
itu adalah suatu cara yang disusun secara makro dari tingkat perencanaan hingga
implementasinya ke arah tujuan pendidikan yang diharapkan. Dari sinilah
tergambar bagaimana sesungguhnya pendidikan itu sendiri melahirkan anak didik
yang cerdas dan bermoral adalah suatu kemestian. Cerdas berkualitas dan
akhlakul karimah itulah sesungguhnya arah pendidikan anak bangsa.
2. Masalah Anggaran Pendidikan
Anggaran pendidikan mempunyai
peran penting untuk bisa tercapainya cita-cita atau tujuan pendidikan. Anggaran
pendidikan sangat berpengaruh dalam proses penyelenggaraan pendidikan yang
berkualitas dan bermoral dan termasuk juga profesionalisme guru. Guru selama
ini dituntut untuk berkhikmat secara sempurna dalam melahirkan anak-anak
berkualitas. Dengan rendahnya anggaran pendidikan membuat penghargaan Pahlawan
Tanpa Tanda Jasa itu menjadi rendah.
3. Masalah Kompetensi Guru
Persoalan guru memang tak
hanya menyangkut dengan kesejahteraannya, tetapi juga mengenaikompetensi
seorang guru yang akan membawa dampak terhadap hasil proses pendidikan
4. Masalah Sarana dan Prasarana Pendidikan
Lemahnya mutu pendidikan di
negara Indonesia juga didasari oleh kurangnya sarana dan prasarana. Persoalan
buku umpamanya, yang akhir ini menjadi beban bagi siswa atau pelajar. Sehingga
siswa susah mendapatkan buku-buku. Tidak hanya buku yang jadi persoalan
pendidikan sekarang masih yang lainnya, misalnya laboratotium. Tidak semua
sekolah mempunyai sarana laboratorium yang memadai.
5. Pengelolaan dan Efisiensi
Masalah pengelolaan dan
efisiensi pendidikan diantaranya dikelompokan berdasarkan 5 hal yaitu:
a) Kinerja
dan kesejahteraan guru belum optimal
Kesejahteraan guru merupakan
aspek penting yang harus diperhatikan oleh pemerintah dalam menunjang
terciptanya kinerja yang semakin membaik di kalangan pendidikan. Berdasarkan UU
no. 14/2005 tentang guru dan dosen, pasal 14-16 menyebutkan tentang hak dan
kewajiban diantaranya, bahwa guru dalam memperoleh penghasilan adalah di atas
kebutuhan hidup minimum dan jaminan kesejahteraan sosial, mendapatkan promosi
dan penghargaan, berbagai fasilitas untuk meningkatkan kompetensi, berbagai
tunjangan seperti tunjangan profesi, fungsional, tunjangan khusus bagi guru di
daerah khusus.
b) Proses
pembelajaran yang konfensional
Sudah
selayaknya profesi sebagai seorang pendidik membutuhkan kompetensi yang
terintegrasi baik secara intelektual akademik, sosial, pedagogis dan
profesionalitas yang kesemuanya berlandaskan pada sebuah kepribadian yang utuh
pula, sehingga dalam menjalankan fungsinya sebagai pendidik senantiasa dapat
mengembangkan model-model pembelajaran yang efektif, inovatif dan relevan.
c) Jumlah dan
kualitas buku yang belum memadai
Ketersediaan buku yang
berkualitas merupakan salah satu prasarana pendidikan yang sangat penting
dibutuhkan dalam menunjang keberhasilan proses pendidikan.
d)
Keterbatasan anggaran
Ketersediaan anggaran yang
memadai dalam penyelenggaraan pendidikan sangat mempengaruhi keberlangsungan
penyelenggaraan tersebut.
e) Mutu SDM
pengelola pendidikan
Sumber daya pengelola
pendidikan bukan hanya seorang guru atau kepala sekolah, melainkan sumber daya
yang secara langsung terlibat dalam pengelolaan suatu satuan pendidikan.
Rendahnya mutu dari SDM pengelolaan pendidikan secara praktis tentu dapat
menghambat keberlangsungan proses pendidikan yang berkualitas. Sehingga
adaptasi dan sinkronisasi terhadap berbagai program peningakatan kualitas pendidikan
juga akan berjalan lambat.
D. Pendekatan Teknologi Pendidikan dalam Pembelajaran
Pada hakikatnya teknologi pendidikan
adalah suatu disiplin yang berkepentingan dengan pemecahan masalah belajar yang
berlandaskan pada serangkaian prinsip dan menggunakan berbagai macam pendekatan.
Pendekatan merupakan titik tolak atau sudut pandang terhadap proses
pembelajaran. Pendekatan akan menentukan
arah pelaksanaan ideal tersebut untuk menggambarkan perlakuan yang diterapkan
terhadap masalah atau objek kajian yang
akan dipelajari. Berikut ini merupakan macam-macam pendekatan dalam
pengembangan TIK di sekolah:
1.
Pendekatan Emerging Approach
Pendekatan
ini merupakan langkah awal dalam mengembangkan langkah-langkah TIK di sekolah.
Sekolah mulai untuk menyediakan beberapa peralatan dan perangkat lunak
(software). Pada tahapan ini pengelola sekolah (kepala dan wakil kepala
sekolah) serta guru memulai untuk mengkaji konsekuensi dari berbagai penerapan
TIK pada kurikulum sekolah. Tahapan ini, sekolah masih menggunakan sistem
pembelajaran Teacher Centred yang sifatnya tradisional.
2.
Pendekatan Applying Approach
Pendekatan
ini berhubungan dengan sekolah ketika kontribusi TIK terhadap aspek
pembelajaran telah berkembang. Pada tahapan ini guru dan pengembang menggunakan
TIK untuk berbagai tugas dalam hal manajemen sekolah dan pelaksanaan kurikulum.
3.
Pendekatan Integrating Approach
Pendekatan
ini ditandai dengan keadaaan sekolah yang sudah dilengkapi dengan perangkat
teknologi yang menyatu dengan laboratorium, kelas dan kantor administratif.[3]
E. Aplikasi Teknologi Pendidikan dalam Pemecahan Problem Pendidikan
Ada empat macam perubahan di dunia
pendididkan telah menimbulkan banyak masalah, yaitu :
1. Ketika masyarakat /orang tua mulai
sibuk dengan peran keluar sehingga tugas pendidikan anak sebagian digeser dari
orang tua pindah ke guru atau dari rumah ke sekolah.
2. Terjadi adopsi kata yang ditulis ke
instruksi lisan.
3. Adanya penemuan alat untuk keperluan
percetakan yang mengakibatkan ketersediaan buku lebih luas.
4. Adanya alat elektronika yang
bermacam-macam radio, telepon, TV, computer, LCD proyektor, perekan internet,
LAN, dsb ).
Untuk pemecahannya maka teknologi sangat
membantu untuk solusi pemecahan. Perubahan pendidikan/sekolah yang dinginkan
sekolah sesuai visi dan misinya tentunya sangat tergantung pada lima teknologi
tersebut yaitu sistem berfikir, sistem desain, ilmu pengetahuan yang
berkualitas, manajemen. Sekarang sekolah negeri maupun swasta mulai berusaha
keras untuk mengatur kembali sistem pendidikan mereka. Banyak program sekolah
yang ditawarkan pada masyarakat baik itu jurusan maupun status sekolah yaitu
SSN, unggul, model, internasional, akselerasi dan sarana prasarananya. Yang jelas perubahan sekolah untuk
menghadapi dunia global harus disiapkan dari unsur SDM yang berkualitas
sehingga mampu berfikir membuat desein pendidikan, punya kiat manajemen yang
baik dan tidak gagap terhadap pendidikan. Jadi dapat dikatakan bahwa antara
inovasi pendidikan dengan teknologi
pendidikan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Inovasi merupakan obyek dan teknologi
pendidikan merupakan subyeknya.
Keberadaan teknologi harus dimaknai sebagai upaya untuk meningkatkan
efektivitas dan efisiensi dan teknologi tidak dapat dipisahkan dari masalah,
sebab teknologi lahir dan dikembangkan untuk memecahkan permasalahan yang
dihadapi oleh manusia. Berkaitan dengan hal tersebut, maka teknologi pendidikan
juga dapat dipandang sebagai suatu produk dan proses. Suatu produk teknologi
pendidikan mudah dipahami karena sifatnya lebih konkrit seperti radio,
televisi, proyektor, OHP dan sebagainya. Teknologi pendidikan lahir dari adanya
permasalahan dalam pendidikan.
Permasalahan pendidikan yang mencuat saat ini, meliputi pemerataan
kesempatan memperoleh pendidikan, peningkatan mutu / kualitas, relevansi, dan
efisiensi pendidikan. Permasalahan serius yang masih dirasakan oleh pendidikan
mulai dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi adalah masalah kualitas,
tentu saja ini dapat di pecahkan melalui pendekatan teknologi pendidikan.
Terdapat
tiga prinsip dasar dalam teknologi
pendidikan sebagai acuan dalam pengembangan dan pemanfaatannya, yaitu :
a. Prinsip
pendekatan sistem berarti bahwa penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran
perlu diseain/perancangan dengan menggunakan pendekatan sistem. Dalam merancang
pembelajaran diperlukan langkah-llangkah prosedural meliputi : identifikasi
masalah, analisis keadaan, identifikasi tujuan, pengelolaan pembelajaran,
penetapan metode, penetapan media evaluasi pembelajaran.
b. Prinsip
berorientasi pada mahasiswa beratri bahwa dalam pembelajaran hendaknya
memusatkan perhatiannya pada peserta didik dengan memperhatikan karakteristik, minat, potensi dari mahasiswa.
c. Prinsip
pemanfaatan sumber belajar berarti dalam pembelajaran mahasiswa hendaknya dapat
memanfaatkan sumber belajar untuk mengakses pengetahuan dan keterampilan yang
dibutuhkannya. Satu
hal lagi lagi bahwa teknologi pendidikan adalah satu bidang yang menekankan
pada aspek belajar mahasiswa. Keberhasilan pembelajaran yang dilakukan dalam
satu kegiatan pendidiakan adalah bagaimana mahasiswa dapat belajar, dengan cara
mengidentifikasi, mengembangkan, mengorganisasi, serta menggunakan segala macam
sumber belajar. Dengan demikian upaya pemecahan masalah dalam pendekatan
teknologi pendidikan adalah dengan mendayagunakan sumber belajar. Hal ini
sesuai dengan ditandai dengan pengubahan istilah dari teknologi pendidikan
menjadi teknologi pembelajaran. Dalam definisi teknologi pembelajaran
dinyatakan bahwa ”teknologi pendidikan adalah teori dan praktek dalam hal desain,
pengembangan, pemanfaatan, mengelolaan, dan evaluasi terhadap sumber dan proses
untuk belajar”.[4]
F.
Manfaat, Peran dan Fungsi Teknologi dalam Pendidikan
Pesatnya perkembangan TIK, khususnya
internet, memungkinkan pengembangan layanan informasi yang lebih baik dalam
institusi pendidikan. Di lingkungan perguruan tinggi, misalnya, pemanfaatan TIK
lainya, yaitu di wujudkan dalam suatu sistem yang disebut electronic university
(e-university). Pengembangan e-university bertujuan untuk mendukung
penyelenggaraan pendidikan, sehingga perguruan tinggi dapat memberi pelayanan informasi yang
lebih baik kepada komunitasnya, baik di dalam maupun diluar perguruan tinggi
tersebut melalui internet. Layanan pendidikan lain yang bisa dilaksanakan
melalui internet yaitu dengan penyedian materi kuliah di dalam jaringan
(online) dan materi kuliah tersebut dapat di akses oleh siapa saja yang
membutuhkan. Hal ini mempermudah pemberian informasi bagi siapapun kesulitan informasi karena masalah ruang dan
waktu.
Pengembangan dan penerapan TIK juga
bermanfaat untuk pendidikan dalam kaitannya dengan peningkatan kualitas
pendidikan nasional Indonesia. Salah satu aspeknya adalah kondisi geografis
Indonesia dengan sekian banyaknya pulau yang berpencar-pencar dan kontur
permukaan buminya yang seringkali tidak bersahabat, biasanya di ajukan untuk
menjagokan pengembangan dan penerapan TIK
untuk pendidikan. TIK sangat mampu dan di jagokan agar menjadi
fasilitator utama untuk meratakan pendidikan dibumi nusantara sebab TIK
mengandalkan kemapuan pembelajaran jarak jauh tidak terpisah oleh ruang, jarak,
dan waktu. Demi penggapaian daerah-daerah yang sulit, tentunya penerapan ini
dapat dilakukan sesegara mungkin di Indonesia.[5]
Manfaat,
Peran, dan fungsi teknologi pendidikan sebagai berikut:
1.
Teknologi Pendidikan sebagai peralatan
untuk mendukung konstruksi pengetahuan.
2.
Teknologi pendidikan sebagai sarana
informasi untuk menyelidiki pengetahuan yang mendukung pelajar.
3.
Teknologi pendidikan sebagai media sosial
untuk mendukung pelajaran dengan berbicara.
4.
Teknologi pendidikan sebagai mitra intelektual
untuk mendukung pelajar. Untuk membantu pelajar mengartikulasikan dan
memprentasikan apa yang mereka ketahui.
5.
Teknologi pendidikan dapat meningkatkan
mutu pendidikan/sekolah.
6.
Tekonologi pendidikan dapat meningkatkan
fektifitas dan efisiensi proses belajar mengajar.
7.
Teknologi pendidikan dapat mempermudah
mencapai tujuan pendidikan.
Walaupun banyak manfaat fungsi dan peranan
Teknologi Pendidikan memiliki kekurangan, yaitu :
1.
Pihak guru yang tidak bisa mengoperasikan/menguasai
elektronika akan tertinggalkan oleh siswa.
2.
Teknologi pendidikan memerlukan SDM yang
berkualitas untuk bisa mempercepat inovasi sekolah, sedangkan realita masih
kurang.
3.
Teknologi pendidikan baik itu hardware
maupun soffware membutuhkan biaya yang mahal.
4.
Keterbatasan sarana prasarana sekolah akan
menghambat inovasi pendidikan.
Penggunaan teknologi pendidikan dalam bentuk Hardware memerlukan kontrol
yang tinggi dari guru atau orang tua terutama internet dan sofatware.
5.
Siswa yang tidak mempunyai motivasi yang
tinggi cenderung gagal.[6]
[2] Rogantina Meri Andri,
Peran
dan Fungsi
Teknologi
dalam Peningkatan
Kualitas
Pembelajaran,
Jurnal Ilmiah
Research Sains
Vol. 3. No. 1 Februari 2017, hlm. 123- 125
[3] http://khairunnisanisa22.blogspot.coid/2013/12/teknologi-sebagai-pendekatan-dalam.html(diakses
pada tanggal 16 Maret 2019, pukul 13.30 WIB)
[4] Rogantina Meri Andri,
Peran
dan Fungsi
Teknologi
dalam Peningkatan
Kualitas
Pembelajaran,
Jurnal Ilmiah
Research Sains
Vol. 3. No. 1 Februari 2017, hlm. 126-128.
[5] Deni
Darmawan, Teknologi Pembelajaran, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2011), hlm. 5-7.
[6] Rogantina Meri Andri,
Peran
dan Fungsi
Teknologi
dalam Peningkatan
Kualitas
Pembelajaran,
Jurnal Ilmiah
Research Sains
Vol. 3. No. 1 Februari 2017, hlm. 125-126.
0 komentar:
Posting Komentar