PEMANFAATAN MEDIA DALAM MENINGKATKAN
EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA
A. Pengertian
Media Pendidikan
Kata
media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiyah berarti perantara
atau pengantar. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke
penerima pesan. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar
mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, ftgrafis, atau elektronisuntuk
mengnangkap, memproses, dan menyusun kembali infornasi visual dan verbal.
Istilah
media sangat popuar dalam bidang komunikasi. Proses belajar mengajar pada
dasarnya juga merupakan proses komunikasi, pembelajaran sengaja dipakai sebagai
padanan kata dari kata instruction. Kata instruction mempunyai pengertian yang
lebih luas dari pengajaran, jika kata pengajaran dalam konteks guru dan siswa
di kelas (ruang) atau forma maka pembelajaran mencakup pula kegiatan belajar
mengajar yang tak dihadiri guru secara fisik. Dalam hal ini yang ditekamkan
adalah proses belajar mengajar dan adanya usaha-usaha terencana dalam
memanipulasi sumber-sumber agar terjadi prosesbelajar pada diri siswa.[1]
Sedangkan
Oemar Hamaik mendefinisikan, media sebagai teknik yang digunakan dalam rangka
lebih mengefektifkan komunikasi antara guru dan murid dalam porses pendidikan
dan pengajaran disekolah. Media pembelajaran merupakan pernatara atau alat
untuk memudahkan proses belajar mengajar agar tercapai tujuan pengajaran secara
efektif dan efisien.[2]
Asosiasi Teknologi dan Komunikasi (Assosiation
Of Education And Communication Technology/AECT) di Amerika misalnya, membatasi
media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan
pesan/informasi. Gagne (1970) menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis
komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar.
Sementara itu Briggs (1970) berpendapat bahwa media adalah segala alat fisik
yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar.
Menurut Asosiasi Pendidikan Nasional
(National Education Association/NEA) media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik
tercetak ataupun audiovisual serta peralatannya. Media hendaknya dapat
dimanipulasi, dapat didengar, dilihat dan dibaca.
Apapun
batasan yang diberikan, ada persamaan-persamaannya yaitu bahwa media adalah
segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim
kepada penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan
minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses beajar terjadi.[3]
Dengan
demikian dapat dipahami bahwa media pembelajaran adalah alat, metodik dan
teknik yang digunakan sebagai perantara komunikasi antara seorang guru dan
murid dalam ranga lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan
siswa dalam proses pendidikan pengajaran disekolah
B. Klasifikasi
Media Pendidikan
Klasifikasi bisa diartikan dengan
pengelompokkan, sedangkan media berarti alat atau bahan. Dapat disimpulkan
bahwa klasifikasi media yaitu pengelompkokan atau bahan ajar sesuai dengan
jenisnya guna membantu proses berjalannya pembelajaran yang lebih efektif lagi.
Media pembelajaran banyak sekai jenis dan
macamnya. Mulai dari yang paling sederhana dan murah samai media yang paling
canggih dan mahal harganya. Beberapa media yang paling akrab dan hampir semua
sekolah memanfaatkan adalah media cetak (buku dan papan tulis). Selain itu,
banyak juga sekolah yang telah memanfaatkan jenis media lain seperti gambar,
model, overhead projektor (OHP) dan
obyek-obyek nyata. Sedangkan media lain seperti kaset, audio, video, VCD, slide
(film bingkai), serta program pembelajaran komputer masih jarang digunakan
meskipun sebenarnya sudah tidak asing lagi bagi sebagian besar guru. Meskipun
demikian, sebagai seorang guru alangkah baiknya mengenal beberapa jenis media
pembeajaran tersebut. Hal ini dimaksudkan agar mendrong kita untuk mengadakan
dan memanfaatkan media tersebut dalam kegiatan pembeajlaran dikelas.
Menurut Anderson mengelompokan media menjadi
sepuluh golongan yaitu, audio, cetak, audio cetak, proyeksi, visual diam,
proyeksi audio visual
diam, visual gerak, audio visual gerak, obyek fisik, manusia dan lingkungan dan
komputer. Sementara itu, dari sekian banyak jenis media yang dapat dimanfaatkan
dalam pembeajaran, Henich dkk membuat kasifikasi
media yang lebih
sederhana seperti, media yang tidak diproyeksikan, media yang diproyeksikan, media audio, media video, media berbasis kmputer dan multimedia kit.
Dari beberapa pengelompokkan media tersebut, kita dapat melihat bahwa hingga kini belum ada suatu pengelompokkan media yang mencakup segala aspek, khususnya untuk keperluan pembelajaran.
Pengelompokkan yang ada, dilakukan atas bermacam-macam kepentingan. Masih
ada pengelompokkan yang dibuat oleh ahli
lain. Namun apapun dasar yang digunakan dalam pengelompokkan itu, tujuannya
sama yaitu agar orang lebih mudah mempelajarinya.
Sebagai seorang guru, sebaiknya mengikuti
perkembangan terkni khususnya yang berkaitan dengan media pembelajaran. Sehingga paling tidak kita dapat
lebih mengenalnya. Beberapa jenis media tentu pernah digunakan, beberapa jenis
yang lain mungkin juga sudah dikenal meskipun belum pernah menggunakannya dalam
pembelajaran. Jenis media mana yang akan kita gunakan, sangat tergantung pada
kebutuhan dan kondisi yang ada dilapangan.[4]
C. Fungsi
Media Pendidikan
Dalam proses pembelajaran, hadirnya media
sangat diperlukan sebab mempunyai peranan yang sangat penting serta sangat berpengaruh
terhadap pencapaian tujuan pembelajaran. Ada dua fungsi utama media
pembelajaran yang perlukita ketahui, antara lain:
1)
Media
pembelajaran sebagai alat bantu dalam pembelajaran
Sebagai alat bantu media
mempunyai fungsi yang dapat melancarkan jalan menuju tercapainya tujuan
pembelajaran. Hal ini dilandasi keyakinan bahwa kegiatan pembelajaran dengan
bantuan media mempertinggi kualitas kegiatan belajar mengajar peserta didik
dalam tenggang waktu yang cukup lama. Itu berarti, kegiatan belajar peserta
didik dengan bantuan media akan menghasilkan proses dan hasil beajar yang lebih
baik dari pada tanpa bantuan media.
2)
Media
Pembelajaran Sebagai Sumber Belajar
Sumber belajar adalah segala
sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat bahan pembelajaran untuk belajar
peserta didik tersebut. Sumber belajar dapat dikelompokkan menjadi lima
kategri, yaitu manusia, buku perpustakaan, media massa, alam lingkungan dan
media pendidikan.
Dale (1969: 180) mengemukakan bahwa bahan-bahan
audio-visual dapat memberikan banyak manfaat asakan pendidik berperan aktif
dalam pembelajaran. Hubungan peserta didik-pendidik tetap merupakan elemen
paling penting dalam sistem pendidikan modern saat ini.[5]
3)
Memperjelas
penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata
tertulis atau berkala).
4)
Mengatasi
keterbatasan ruang, waktu dan daya indera.[6]
Media
difungsikan sebagai sarana untuk mencapai tujuan pembelajaran. Karenanya, informasi
yang terdapat dalam media harus dapat melibatkan siswa, baik dalam benak atau
mental maupun dalam bentuk aktivitas yang nyata, sehingga pembelajaran dapat
terjadi. Materi harus dirancang secara lebih sistematis dan psikologis, serta
ditinjau dari segi prinsip-prisip belajar agar dapat menyiapkan instruksi belajar
yang efektif. Disamping menyenangkan, media pembelajaran harus dapat memberikan
pengalaman yang menenangkan dan memenuhi kebutuhan individu siswa, karena
setiap siswa memiiki kemampuan yang berbeda.
Hamalik
mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar
dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan
rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis
terhadap siswa. Disamping itu, media pembeajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan
pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahan penafsiran
data, memadatkan informasi, serta membangkitkan motivasi dan minat siswa dalam
belajar.[7]
D. Model
atau Prosedur dalam Memilih Media
Pemilihan
media yaitu memilih atau memilah bahan ajar mana yang sesuai dan mana yang
tidak sesuai setelah mengetahui arti pemilihan media kita juga harus mengetahui
bagaimana cara memilih media yang sesuai dengan tema materi yang akan
dipelajari, sehingga pembelajaran bisa berjalan dengan baik. Pemilihan media
pembelajaran harus ditentukan, apakah media yang digunakan sesuai dengan
karakteristik materi yang disajikan dan dapat menarik perhatian siswa. Ada
beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan media pembelajaran
diantaranya:
1)
Hambatan
pengembangan dan pembelajaran yang meliputi faktor-faktor dana, fasilitas dan
peralatan yang telah tersedia, waktu yang tersedia, sumber-sumber yang tersedia
(manusia dan material).
2)
Persyaratan
isi, tugas dan jenis pembelajaran.
3)
Hambatan
dari sisi siswa dengan mempertimbangkan kemampuan dan ketrampilan awal, seperti
membaca, mengetik dengan menggunakan komputer.
4)
Pertimbangan
lainnya adaah tingkat kesenangan dan keefektifannya.
5)
Media
sekunder harus mendapat perhatian karena pembelajaran yang berhasil menggunakan
media yang beragam.[8]
Kriteria pemilihan media
Kriteria utama dalam pemilihan media
pembelajaran adalah ketepatan tujuan pembelajaran, artinya dalam menentukan
media yang akan digunakan pertimbangannya bahwa media tersebut harus dapat
memenuhi kebutuhan atau mencapai tujuan yang akan diinginkan. Beberapa hal yang
harus diperhatikan dalam pemilihan media ini, diantaraya:
a.
Dukungan
terhadap isi bahan pelajaran, artinya bahan pelajaran yang sifatnya fakta, prinsip,
konsep dan generalisasi, sangat menentukan bantuan media agar lebih mudah
dipahami peserta didik.
b.
Kemudahan dalam memperoleh media yang akan digunakan
artinya media yang diperlukan mudah diperoleh. Media grafis umumnya mudah
diperoleh bahkan dibuat sendiri oleh guru.
c.
Keterampilan
guru dalam menggunkannya; apapun jenis media yang diperlukan, syarat utama
adalah guru dapat menggunakannya dalam proses pembelajaran. Nilai dan manfaat
yang bukan dalam medianya, tetapi dampak dari penggunaan oleh guru pada saat
terjadinya interaksi belajar siswa dengan lingkungnya.
d.
Tersedia
waktu untuk menggunakannya; sehingga media tersebut dapat bermanfaat bagi siswa
selama pembelajaran berlangsung.
e.
Sesuai
dengan taraf berfikir siswa; memilih
media untuk pendidikan dan pengajaran harus sesuai dengan taraf berfikir siswa
sehingga makna yang terkandung di dalamnya muda dipahami oleh siswa.[9]
Prosedur Pemilihan Media
Menurut
Arief S Sadiman ada tiga model yang dijadikan prosedur dalam pemiihan media
yang digunakan yakni :
1)
Model Flaw
Chart, model ini menggunakan sistem pengguguran dalam pengambilan keputusan.
2)
Model
Matrik, proses pengambilan keputusan pemilihan sampai seluruh kriteria pemilihannya
diidentifikasi.
3)
Model
Checklist, menggunakan keputusan pemilihan sampai semua kriterianya
dipertimbangkan.
E. Media
by Utilization dan by Design
Media
by design adalah media yang dirancang khusus sesuai dengan kebutuhan
pembelajaran guna mencapai tujuan. Misalnya media .yang dibuat .berupa media
grafis, audio, dan media audio visual.
Untuk
jenis media rancangan (by design), beberapa
macam cara telah dikembangkan untuk memilih media. Dalam proses pemilihan ini,
Anderson (1976) mengemukakan prosedur pemilihan media menggunakan pendekatan flowchart(diagram alur). Dalam proses
tersebut ia mengemukakan beberapa langkah dalam pemilihan dan penentuan jenis
media, yaitu:
1. Menentukan apakah pesan yang akan kita
sampaikan melalui media termasuk pesan pembelajaran atau hanya sekedar
informasi umum/hiburan. Jika hanya sekedar informasi umum akan diabaikan karena
prosedur yang dikembangkan khusus untuk pemilihan media yang bersifat/untuk
keperluan pembelajaran.
2. Menentukan apakah media itu dirancang untuk
keperluan pembelajaran atau hanya sekedar alat bantu mengajar bagi pendidik
(alat peraga). Jika sekadar alat peraga, proses juga dihentikan (diabaikan).
3. Menentukan apakah tujuan pembelajaran lebih
bersifat kognitif, afektif atau psikomotor.
4. Menentukan jenis media yang sesuai untuk
jenis tujuan yang akan dicapai, dengan memepertimbangkan kriteria lain seperti
kebijakan, fasilitas yang tersedia, kemampuan produksi dan biaya.
5. Mereviw kembali jenis media yang dipilih,
apakah sudah tepat atau masih terdapat kelemahan, atau masih ada alternatif
jenis media lain yang lebih tepat.
6. Merencanakan, mengembangkan, dan memproduksi
media.
Penggunaan media pembelajaran dalam proses
pembelajaran akan memberi kontribusi terhadap efektifitas pencapaian tujuan
pembelajaran. Berbagai hasil penelitian pada intinya menyatakan bahwa berbagai
macam media pembelajaran memberikan bentuan sangat besar kepada peserta didik
dalam proses pembelajaran. Namun demikian, peran tenaga pengajar itu sendiri
juga menentukan terhadap efektifitas penggunaan media dalam pembelajaran.[10]
Media belajar karena dimanfaatkan (by utilization) adalah media yang sudah ada dimanfaatkan oleh
sekolah guna menunjang pelaksanaan proses pembelajaran serta media belajar yang tidak secara khusus didesain
untuk keperluan pembelajaran, namun dapat ditemukan, diaplikasikan, dan
digunakan untuk keperluan belajar. Contohnya adalah media yang ada dilingkungan
sekolah, bahkan diluar.
Mengingat begitu luasnya sumber belajar atau media
belajar, maka perencanaan yang matang mesti dilakukan. Beberapa sumber belajar
yang dapat dipertimbangkan untuk dimanfaatkan adalah:
1. Perpustakaan
Selama
ini perpustakaan disekolah hanya sebagai pelengkap. Padahal keberadaannya
sangat penting sebagai salah satu sumber belajar. Perpustakaan dapat digunakan
sebagai sarana peningkatan wawasan dan pengetahuan, meningkatkan minat dan
kebiasaan membaca siswa, sarana pencarian pengetahuan/informasi dan
perpustakaan pun dapat digunakan sebagai tempat diskusi, ajang bertukar pikiran
antara kelompok belajar. Oleh karena itu sebuah perpustakaan harus
memnuhi persyaratan minimal yang meliputi: perpustakaan dikelola secara baik,
tersedianya literature (sumber bacaan) baik berupa buku pelajaran, berbagai
bacaan, majalah, kamus dll, memiliki ruang atau tempat yang memadai dan nyaman
sehingga siswa betah berlama-lama diperpustakaan, kemudahan siswa untuk
memanfaatkan segala fasilitas yang ada di perpustakaan untuk menunjang proses
pembelajaran.
2.
Media
belajar/Alat peraga
Media belajar yang dimaksud adalah
berbagai alat, bahan yang bias digunakan untuk membantu dalam penyampaian
materi pembelajaran. Media tersebut baik dibuat sendiri maupun karya orang
lain. Berbagai media yang ada perlu digunakan secara optimal dan tentu saja
harus dipelihara dan dijaga kelayakannya. Media yang telah rusak segera
diperbaiki bahkan diganti. Media yang belum ada dan sekiranya berguna perlu
dipikirkan untuk dimiliki, dengan cara membeli atau mengajukan bantuan.
Media yang perlu dipertimbangkan untuk
dimiliki terutama media elektronik (produk teknologi komunikasi). Biasanya
dengan menggunakan media seperti ini pembelajaran akan lebih hidup dan siswa
pun lebih antusias mengikutinya.
3.
Majalah dinding
Sumber belajar ini layak
dipertimbangkan terutama bagi pembelajaran bahasa Indonesia/inggris. Madding
dapat menjadi sarana penyebar informasi atau pengetahuan dari hasil karya siswa
baik berupa karangan, puisi, cerpen dll. Disamping itu madding bisa menjadi
motivasi bagi siswa untuk senang membaca, terdorong berkarya sekaligus bias
saling belajar atau menilai antar karya satu dengan yang lainnya.
Dalam pengelolaanya perlu bimbingan dan
pembinaan dari guru terutama guru bahasa. Sedangkan dalam pelaksanaannya bias
dibentuk sebuah pengurus madding ditiap kelas atau tingkat sekolah. Mereka
bertanggung jawab untuk mengelola madding secara baik dan berkesinambungan.
Disamping
memanfaatkan sumber belajar yang ada, guru dituntut untuk mencari dan
merencanakan sumber belajar lainnya baik hasil rancangan sendiri ataupun sumber
yang sudah ada di sekeliling sekolah dan masyarakat.
Sumber belajar yang dapat dimanfaatkan dan berada di
masyarakat misalnya Mengunjungi museum sesuai dengan materi (museum uang,
museum sejarah atau museum hewan), Study tour mengunjungi gedung geologi,
lembaga pemasyarakatan atau lembaga pemerintahan, Mengunjungi tempat ibadah,
pasar, mal (tempat belanja), Mendatangkan tokoh untuk diskusi (polisi dan
dokter membahas narkoba, anggota DPR membahas pemerintahan daerah dll).[11]
0 komentar:
Posting Komentar