TEKNOLOGI PENDIDIKAN "RUANG LINGKUP TEKNOLOGI PENDIDIKAN"


RUANG LINGKUP TEKNOLOGI PENDIDIKAN
A.    Pengertian Ruang Lingkup
Pada kamus besar bahasa indonesia Ruang Lingkup memiliki arti luasnya subjek yang tercakup.  Ada pun ruang lingkup teknologi pendidikan disebut kawasan,Secara etimologis, kawasan berarti wilayah atau daerah kekuasaan atau bidang kajian/kegiatan/garapan yang lebih kecil, terinci dan spesifik dari lahan/ lapangan/ cakupan suatu ilmu.
Kawasan teknologi pendidikan adalah suatu tujuan yang berorientasi pada pendekatan sistem pemecahan masalah memanfaatkan peralatan, teknik, teori dan metode dari berbagai banyak bidang pengetahuan, untuk merancang, mengembangkan dan menilai, efektifitas dan efisiensi sumber manusia dan mesin dalam memfasilitasi dan mempengaruhi semua aspek pembelajaran sekaligus Pedoman agen perubahan sistem dan praktek dalam hal untuk membagi dalam mempengaruhi perubahan dalam social
Kawasan menurut Assosiation for Educational Communication and Technology (AECT). Skema kawasan yang diuraikan oleh AECT (1977 dan 1994) berkaitan satu sama lain Visualisasi kawasan dan bidang garapan menjadi satu, namun mencerminkan keduanya. Perbedaanya terletak pada cara pandang konsep kawasan terpisan dari konsep bidang garapan. Dengan demikian kawasan dibahas seiring dengan penjabaran bidang garapan.
B.     Ruang Lingkup Tekonlogi Pendidikan
Desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan dan penilaian adalah 5 kawasan teknologi pendidikan yang harus dikembangkan untuk mengidentifikasi hubungan timbal balik dari teori dan praktik pembelajaran serta penelitian yang dilakukan untuk melihat kebenaran teori yang ada. Setiap kawasan dalam teknologi pendidikan memberikan kontribusi kepada pengembangan teori dan praktik dan sebaliknya teori dan praktik dijadikan pengembangan kawasan. Tiap kawasan tidak dapat berdiri sendiri, tetapi saling berkaitan sebagai suatu kegiatan yang sistematik. Hubungan antar kawasan ini bersifat saling melengkapi.
Penjelasan mengenai masing-masing kawasan/ ruang lingkup teknologi pendidikan adalah sebagai berikut:[1]
1.      Kawasan Desain
Kawasan desain adalah suatu proses untuk menentukan kondisi belajar dengan tujuan untuk menciptakan strategi dan produk. Jadi desain pembelajaran adalah sebagai inti dari teknologi pendidikan dan menciptakan produk pada tingkat makro seperti program pembelajaran dan kurikulum, tingkat mikro seperti pelajaran dan modul. Kawasan Desain meliputi 4 cakupan utama dari teori dan praktek, yaitu:
a.       Desain Sistem Pembelajaran
Desain Sistem Pembelajaran yaitu  Prosedur yang terorganisir, meliputi: langkah-langkah diantaranya:
1)      penganalisaan (proses perumusan apa yang akan dipelajari)
2)      perancanagan (proses penjabaran bagaimana cara mempelajarinya),
3)       pengembangan (proses penulisan atau produksi bahanbahan pelajaran),
4)      pelaksanaan atau aplikasi (pemanfaatan dan strategi),
5)       Penilaian (proses penentuan ketepatan pembelajaran.[2]                     
b.    Desain Pesan
Desain pesan adalah:” perencanaan untuk merekayasa bentuk fisik dari pesan”(Grabowski, 1991), Pola desain pesan dirancang dengan maksud untuk menarik titik relevansi antara kemampuan peserta didik yang ingin dikembangkan dengan tindakan yang akan diberikan. Tindakan yang diberikan tersebut berupa menentukan sumber belajar dan pola penyajiannya, dengan menggunakan alat, bahan, teknik, orang, pesan, dan lingkungan.
Ada tiga langkah pokok dalam mendesain pesan bila menggunakan pendekatan sistem, yaitu : menentukan masalah, mengembangkan alternatif pemecahan masalah dan menilai pelaksanaan alternatif yang dipilih untuk di revisi. Penyususnan rancangan pesan dihubungkan dengan pertemuan tatap muka untuk pencapaian tujuan belajar tertentu saja.
c.    Strategi pembelajaran
     Strategi pembelajaran yaitu spesifikasi untuk menyeleksi serta mengurutkan peristiwa belajar atau kegiatan pembelajaran dalam suatu mata pelajaran. Strategi pembelajaran menjawab pertanyaan mengenai hal apa saja yang harus dilakukan oleh pendidik di dalam kelas dalam proses pembelajaran pserta didik, agar materi pelajaran yang diharapkan dapat dikuasai oleh peserta didik dan dapat diterima dengan baik. Karakteristik pembelajaran.
Segi-segi latar belakang pengalaman pembelajar yang mempengaruhi terhadap efektifitas proses belajarnya. Karakteristik pembelajar sering tumpang tindih dengan strategi belajar, tetapi hal ini dilakukan dengan tujuan yang berbeda yaitu menjelaskan segi latar belakang pelajar yang perlu diperhitungkan dalam desain. Secara psikologis, yang perlu diperhatikan dari karakteristik pembelajar ialah kemampuan yang bersifat potensial maupun kecakapan nyata, dan kepribadiannya seperti: sikap, emosi, motivasi, dan aspek kepribadian lain.
2.    Kawasan Pengembangan
Kawasan Pengembangan adalah proses penterjemahan spesifikasi desain ke dalam bentuk fisik. Di dalam kawasan pengembangan saling keterkaitan antara teknologi teori dengan desain pesan maupun strategi pembelajaran. Hal ini terjadi karena pesan yang didorong oleh isi, strategi pembelajaran yang didorong pleh teori, yang berbentuk fisik dari teknologi perangkat keras dan lunak dan bahan pembelajaran. Kawasan pengembangan meliputi:
1.      Teknologi Cetak
Cara untuk membuat atau menyampaikan bahan pelajaran, seperti buku, bahan visual yang statis terutama melalui pencetakan mekanis atau photografis.
2.      Teknologi Audiovisual
Teknologi Audiovisual Merupakan cara membuat dan menyampaikan bahan pelajaran dengan menggunakan peralatan dan electronis untuk menyajikan pesan-pesan audio dan visual. Pembelajaran audiovisual mudah dikenal karena mempergunakan perangkat keras dalam proses pembelajaran.
3.    Teknologi Berbasis Komputer
     Teknologi berbasis komputer merupakan cara-cara membuat dan menyampaikan bahan dengan menggunakan perangkat yang bersumber pada mikroprosesor. Pada dasarnya teknologi berbasi komputer menampilkan informasi kepada pembelajar melalui tayangan di layar monitor.
4.    Teknologi Terpadu
Teknologi Terpadu Merupakan cara terpadu untuk memproduksi dan menyampaikan bahan dengan memadukan beberapa jenis media yang dikendalikan komputer. Keistimewaan yang ditampilkan oleh teknologi ini, khususnya dengan menggunakan komputer dengan spesifikasi tinggi, yakni adanya interaktifitas pembelajar yang tinggi dengan beberapa macam sumber belajar.
3.    Kawasan Pemanfaatan
Pemanfaatan adalah aktivitas menggunakan proses dan sumber untuk belajar. fungsi pemanfaatan sangat penting karena mempelajari kaitan antara pembelajar dengan bahan atau sistim pembelajar. Mereka yang terlibat dalam pemanfaatan ini bertanggungjawab untuk mencocokan pembelajar dengan bahan dan aktifitas yang dipilih, memberikan bimbingan selama kegiatan, memberikan penilaian atas hasil yang dicapai pembelajar, serta memasukanya ke dalam prosedur organisasi yang berkelanjutan Bagian-bagian dari kawasan pemanfaatan adalah:
a.    Pemanfaatan media
Menggunakan yang sistematis dari sumber untuk belajar. Proses pengambilan media merupakan proses pengambilan keputusan berdasarkan pada spesifikasi desain pembelajaran. Misalnya,bagaimana suatu film diperkenalkan atau ditindak lanjuti dan dipolakan sesuai dengan bentuk belajar yang diinginkan
b.     Divusi Inovasi
Divusi inovasi adalah Proses berkomunikasi melalui strategi yang terencana dengan tujuan untuk diadopsi. Tujuan akhir yang ingin dicapai adalah untuk terjadinya perubahan. Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan bergantung pada upaya membangkitan kesadaran, keinginan mencoba dan mengadopsi inovasi.
c.    Implimentasi dan Institusionalisasi
Implementasi adalah penggunaan bahan dan strategi pembelajaran dalam keadaan yang sesungguhnya (bukan tersimulasi). Sedangkan institusionalisasi penggunaan yang rutin dan pelestarian dari innovasi pembelajaran dalam suatu struktur atau budaya organisasi. Untuk menilai pemanfaatan harus ada implimentasi. Bidang implimentasi dan institusioanal didasarkan pada penelitian, tujua implimentasi adalah menjamin penggunaan yang benar oleh individu dalam organisasi. Jadi implimentasi dan institusionalisasi tergantung pada perubahan individu maupun organisasi.
d.        Kebijakan dan Regulasi
Aturan serta tindakan yang mempengaruhi difusi dan pemanfaatan teknologi pembelajaran. Kebijakan dan peraturan pemerintah mempengaruhi pemanfaatan teknologi. Kebijakan dan regulasi biasanya dihambat oleh permasalahan etika dan ekonomi.
4.    Kawasan Pengelolaan
            Konsep pengelolaan merupakan bagian integral dalam bidang teknologi pembelajaran dan dari peran kebanyakan para teknologi pembelajaran. Banyak teknolog pembelajaran memegang jabatan yang memerlukan fungsi pengelolaan. Misalnya: Seorang ahli bertugas sebagai ahli media pada sebuah sekolah/perguruan tinggi. Mereka bertanggungjawab atas keseluruhan program pusat media tersebut. Program yang dilakukanya berbeda, tetapi keterampilan dasar yang diperlukan tetap sama (meliputi pengorganisasian program, supervisi personil, perencanaan, pengadministrasian dana dan fasilitas, serta pelaksanaan perubahan). Ada empat kategori dalam kawasan pengelolaan:
a.     Pengeloalan Proyek
Pengelolaan proyek meliputi perencanaan, monitoring dan pengendalian proyekdesain dan pengembangan. para pengelola proyek bertanggungjawab atas perencanaan, penjadwalan dan pengendalian fungsi desain pembelajaran atau jenis-jenis proyek lain. Peran pengelolaan proyek biasanya berhubungan dengan cara mengatasi ancaman proyek dan memberi saran perubahan kedalam.
b.        Pengelolaan Sumber
       Pengelolaan sumber mencakup perencanaan, pemantauan dan pengendalian system pendukung dan pelayanan sumber. Pengelolaan sumber sangat penting artinya karena mengatur pengendalian akses. Pengertian sumber dapat mencakup personil, keuangan, bahan baku, waktu, fasilitas dan sumber pembelajaran. Efektifitas biaya dan justifikasi belajar yang efektif merupakan dua karakteristik penting dari pengelolaan sumber.
c.       Pengelolaan Sistem Penyampaian Meliputi perencanaan, pemantauan, pengendalian, “cara pendistribusian bahan pembelajaran diorganisasikan. Hal tersebut merupakan suatu gabunagan medium dan cara penggunaan yang dipakai dalam menyajikan informasi pembelajaran kepada pelajar.
d.      Pengelolaan Informasi Meliputi perencanaan, pemantauan dan pengendalian cara menyimpan, pengiriman/pemindahan atau pembrosesan informasi dalam rangka tersedianya sumber untuk kegiatan belajar. Pengelolaan informasi penting untuk memberikan akses dan keakraban revolusi kurikulum dan aplikasi desain pembelajaran. Pengelolaan sistem penyimpanan informasi untuk tujuan pembelajaran tetap akan merupakan komponen penting dari bidang teknologi pembelajaran.
5.    Kawasan Evaluasi
Evaluasi adalah proses penentuan berhasil tidaknya suatu pembelajaran . Dalam kawasan ini dibedakan pengertian antara evaluasi:
a.          Evaluasi program adalah evaluasi yang menaksir kegiatan pendidikan yang memberikan pelayanan secara berkesinambungan dan sering terlibat dalam penyusunan kurikulum.
b.      Evaluasi proyek adalah evaluasi untuk menaksir kegiatan yang dibiayai secara khusus guna melakukan suatu tugas tertentu dalam suatu kurun waktu.
c.        Evaluasi produk atau bahan pembelajaran adalah evaluasi yang menaksir kebaikan atau manfaat isi yang menyangkut benda-benda fisik, termasuk buku, pedoman kurikulum, film, pita rekaman, dan produk pembelajaran lainnya.      [3]
Proses penentuan memadai tidaknya pembelajaran dan belajar. Penilaian adalah kegiatan untuk mengkaji serta memperbaiki suatu produk atau program. Kawasan penilaian terdiri dari :
a.         Analisis masalah, Mencakup cara penentuan sifat dan parameter masalah dengan menggunakan strategi pengumpulan informasi dan pengambilan keputusan.
b.        Pengukuran acuan patokan (criteria-refenced test). Teknik-teknik untuk menentukan kemampuan pembelajar menguasai materi yang telah ditentukan sebelumnya.
c.         Penilaian formatif , mengandalkan pada kajian teknis dan tutorial, uji coba dalam kelompok kecil atau besar, metiode pengumpulan datanya bersifat informal bermanfaat untuk pengembangan program dan produk pembelajaran.
d.        Penilaian sumatif ,berkaitan dengan pengumpulan informasi tentang kecukupan untuk pengambilan keputusan dalam hal pemanfaatan. Penilaian sumatif sering menggunakan study kelompok komparatif dalam desain kuasi eksperimental.[4]
C.      Hubungan antar ruang lingkup teknologi pendidikan
       Masing – masing kawasan teknologi pendidikan bersifat saling melengkapi setiap kawasan dalam teknologi pendidikan memberikan kontribusi pada penegembangan teori dan praktik atau pun seballiknya dijadikan perkembangan kawasan. Setiapa kawasan tidak dapat berdiri sendiri.  hubungan antara kawasanini meliliki beberapa sifat Yaitu:
1.      Bersifat  Sinergi misalnya seorang praktisi yang berkerja dalam kawasan pengembangan mengunakan teori dari kawasan desain, seperti teori desain sistem pembelajaran dan desain pesan.
2.      Sifat saling melengkapi, setiap kawasan memberikan kontribusi terhadap  kawasan yang lain dan kepada penelitian mampu teori yang digunakan bersama oleh semua kawasan.
3.      Bersifat tidak linier , dengan kata lain kawasan- kawasan tersebut saling melengkapi dengan di tujukannya lingkup penelitian dan teori dalam setiap kawasan.



[1] Abdul Majid, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kmpetensi, (Bandung: PT Remaja Rsdakarya, 2004), hlm. 161
[2]Yuberti , Dinamika Teknologi pendidikan , (Lampung :LP2M Iain Raden intan lampung , 2016), 122 - 125
[3] Yuberti , Dinamika Teknologi pendidikan , (Lampung :LP2M Iain Raden intan lampung , 2016),  Hlm 127 - 131
[4] Anang Pambudi, kawasan Teknologi Pembelajaran. (Nganjuk: STAIN ISLAM MIFTAHUL ULA). Hlm.  7

0 komentar:

Posting Komentar

 
Nailal Izzah Blog Design by Ipietoon