Tipu Daya Syetan
Tipu Daya Syetan
Allah SWT berfiman ; “Sesungguhnya syetan itu hanyalah hendak mengadakan diantaramu permusuhan dan kebencian (lewat) minuman keras dan judi, dan menghalangimu daripada mengingat Allah dan daripada shalat. Oleh sebab itu, belum jugakah kamu mau berpikir?” (QS. Almaidah : 91)
Syetan itu amat pandai menutupi kejahatan dengan kebaikan atau keberuntungan. Sepertihalnya; judi, khamer (minuman keras),dan perjinahan.
1. Tentang Judi
Tidak ada manusia menjadi kaya dan menjadi hartawan karena berjudi. Kalaupun ada,hanyalah bersifat sementara saja, karena kekayaan dari hasil berjudi itu tidak ada keberkahannya. Berlainan dengan kekayaan yang didapat dari jalan usaha berdagang,tani, dan usaha-usaha lain yang dilakukan secara jujur.
Semisal, kalau ada seratus orang yang terlibat dalam perjudian, maka yang menang itu hanyalah beberapa orang saja. Yang menang tentu makin asyik berjudi sedang yang kalah semakin sengit ingin terus berjudi untuk menebus kekalahannya, sampai ada yang nekad memasang abis semua harta bendanya.
Seringkali pula “disiarkan” oleh syetan, hanyalah orang-orang yang menang saja dalam berjudi. Namanya, serta jumlah uang kemenangannya disiarkan sekali, sedangkan beratus-ratus orang yang kalah dengan nilai kekalahan jutaan rupiah, ditutupi dan disembunyikan (tidak di ekspos).Dengan cara inilah syetan memperhebat perjudian, sehingga menarik perhatian orang banyak untuk berjudi. Hanya manusia yang diberi hidayah oleh Allah lah, yang menghindari judi.
2. Tentang Khamer(minuman keras)
Dokter manapun mengatakan bahwa yang namanya khamer(minuman yang memabukkan) itu tidak baik untuk kesehatan dan akan merusak pikiran. Lihat saja orang yang sedang mabuk, telah hilang ingatannya yang waras, lakunya sudah seperti hewan saja, dan omongan yang keluar dari mulutnya berisi perkataan keji. Terkadang ia menceritakan rahasia dirinya sendiri dan kehormatan rumahtangganya, sehingga hal-hal yang sepatutnya dirahasiakan seperti hubungan intim dengan istrinya jadi diketahui orang banyak.
Begitulah syetan menghiasi judi dan minuman keras, supaya manusia tertarik mengerjakannya. Setelah mereka mengerjakannya, maka mereka dijerumuskan ke jurang kehinaan dan kemelaratan. Dan ketika itulah syetan gembira dan tertawa, karena dia telah dapat mengalahkan manusia dengan tipuan jahatnya.
3. Tentang Zina
Begitupula syetan telah memperdayakan manusia dalam perzinaan. Digambarkannya, bahwa zina itu enak,ringan. Sedang nikah yang syah digambarkannya buruk dan penuh beban resiko, sehingga banyak orang yang memilih zina daripada nikah. Dibisikannya, bahwa zina itu bebas dan merdeka, sedang nikah itu terikat dan terbatas. Pendeknya,bercampur dengan perempuan dari jalan yang haram itu lebih nikmat daripada dengan istri yang syah. Karena dengan perempuan yang haram itu dapat dirasakan bermacam-macam gaya dan kesenangan, apalagi jika berganti-ganti pasangan. Sedang berhubungan dengan istri yang syah hanya didapati satu kesenangan saja. Demikianlah digambarkan oleh syetan kepada manusia agar mereka lebih gemar dan suka berzina.
Terkait masalah zina, seorang filsuf mengatakan, semua perempuan itu sama rasanya, karena yang namanya nikmat dan lezat hubungan intim datangnya dari pihak laki-laki itu sendiri. Sebab walaupun disediakan beberapa orang perempuan, kalau kelamin si laki-lakinya lemah atau nafsu syahwatnya tidak bergelora, maka nikmat lezat itu tidak akan dirasakannya sama sekali. Nikmatnya bercampur dengan perempuan itu hanya didapati oleh orang yang sehat betul jasmaninya,dan tenang hatinya.
Sama halnya dengan lezat nikmatnya makan, walaupun dihidangkan berbagai macam makanan yang lezat, tetapi kalau orang yang disediakannya itu sedang sakit sariawan mulut atau lidahnya akibat sakit panas, atau pikirannya terganggu dengan masalah berat sehingga depresi, maka segala makanan yang lezat itu tidak akan dirasakan nikmatnya.
Kesimpulan dari pembahasan ini, bahwasanya hanya orang yang imannya kuat, tak akan menukar keimanannya dengan bentuk kenikmatan sesaat. Karena keimanan yang tertanam didalam diri lebih berharga ketimbang segudang harta, makanan atau minuman yang lezat. Ia sadar bahwa sedetik saja lengah lalu menuruti kemauan syetan, maka habis sudah amalan-amalan baik yang ia usahakan selama hidupnya. Na’uudzubillah! Semoga kita terjaga dan terhindar dari segala bentuk godaan dan tipu daya syetan.***
Kematian
Tentang Kematian
Alkisah di sudut Kota Madinah, terjadi sebuah percakapan antara Sulaeman bin Abdul Malik, seorang penguasa di zaman Bani Umayah, dengan Abu Hazim. Kedua orang tersebut bercakap-cakap tentang kematian.
“Ya Abu Hazim, apa sebabnya saya ini merasa takut akan datangnya kematian?” Kata Sulaeman bin Abdul Malik.
“Karena anda merusak akherat dan hanya membangun dunia. Itulah yang menyebabkan anda takut mati. Enggan meninggalkan alam dunia yang sudah begitu indahnya anda bangun, untuk pindah ke tempat yang baru yang masih dalam keadaan rusak,” jawab Abu Hazim.
“Tolong jelaskan, bagaimana keadaan orang yang pergi menghadap Allah itu ya Abu Hazim?”
“Jika orang itu shaleh, perginya menghadap Allah bagaikan musafir yang kembali kekeluarganya. Jika orang itu berdosa, ibarat seorang babu yang kabur dari majikannya dan dipaksa agar pulang kembali menemui tuannya.”
Dalam kitab Durratun Nasihin dikisahkan, tatkala malaikat malakal maut Izrail hendak mencabut roh manusia, pertama kali ia mendatanginya lewat mulut si mu’in. Namun tiba-tiba tidak jadi, kenapa? Karena mulut si mu’min selalu digunakan untuk berdzikir kepada Allah. Kemudian Izrail mencari jalan lain lewat tangannya, demikian juga, lewat tangannya tidak ada jalan untuk mencabut roh si mu’min, karena tangan itu suka digunakan untuk bershodaqoh, mengusap kepala anak yatim, menuilis ilmu agama, maka Izrail mencari jalan lain lewat kaki, namun sama halnya, lewat kaki tidak ada jalan, karena kaki si mu’min sering digunakan untuk berjalan melaksanakan shalat berjamaah di masjid, digunakan berjalan mendatangi majelis dzikir dan pengajian-pengajian. Lalu Izrail mencari jalan lewat telinganya, begitu juga tidak ada jalan, karena telinga si mu’min suka digunakan untuk mendengarkan bacaan Al-Qur’an dan dzikir. Kemudian Izrail mencari jalan lewat mata, sama halnya, tidak ada jalan, karena mata si mu’min suka dipergunakan untuk menelaah mushaf-mushaf dan membaca Al-Kitab. Maka akhirnya Izrail melaporkan kejadian itu kepada Allah SWT,”Ya Allah, sungguh tidak sanggup saya mencabut roh si mu’min itu dari jasadnya karena tidak ada jalan.” Allah SWT berfirman : “Tulis lah asmaKu ditelapak tanganmu, lalu perlihatkan lah kepada rohnya orang beriman itu!”
Dengan menyebut asma Allah, ketika si mu’min itu dicabut rohnya dari jasadnya oleh malaikat Izrail,sungguh ia tidak merasakan sakit. “Ruh orang beriman ketika keluar dari jasadnya bagaikan rambut di cabut dari tepung,” demikian kata Nabi SAW.
Dalam riwayat lain dikisahkan, suatu hari Izrail mendekati Nabi Musa AS, lalu Musa AS bertanya,”Apakah engkau dating untuk mengunjungiku atau untuk mencabut nyawaku?”
Izrail menjawab,”Aku dating untuk mengambil nyawamu.”
Musa kembali bertanya,”Bisakah engkau beri kesempatan padaku untuk melakukan perpisahan dengan anak-anakku?” Izrail menjawab,”Tidak ada kesempatan untuk itu.”
Lalu Musa AS bersujud kepada Allah memohon agar Allah memerintahkan Izrail memberikan kesempatan kepadanya untuk menyampaikan kata-kata dengan anak-anaknya. Allah SWT berfirman: “Wahai Izrail, berikan kesempatan pada Musa!”
Setelah diberinya kesempatan, lalu Musa AS mendatangi ibunya seraya berkata:” Wahai ibu,sebentar lagi saya akan melakukan safar.” Lalu ibunya bertanya,”Wahai anakku,apakah safar itu?” Musa menjawab,”Perjalanan ke akherat.”
Tiba-tiba ibunya menangis.
Lalu Musa AS mendatangi istrinya untuk menyampaikan salam perpisahan. Anak-anaknya mendekat kepangkuan Musa AS dan menangis. Musa AS sungguh terharu, ia pun menangis. Allah bertanya kepada Musa AS,”Hai Musa, kamu akan dating menemuiku, untuk apa tangisan dan rintihan itu?” Musa menjawab.”Hatiku mencemaskan anak-anakku.” Allah kemudian berfirman,”Wahai Musa, relakan hatimu untuk meninggalkan mereka, biarkan Aku yang menjaga mereka. Biarkan Aku mengurus mereka dengan kecintaanKu.”
Barulah hati Musa AS tenang. Lalu Musa AS bertanya kepada Izrail,”Silahkan dari arah mana engkau akan mencabut nyawaku?” Izrail menjawab,”Dari mulutmu wahai Musa.” Musa berkata,”Apakah engkau rela akan mencabut rohku lewat mulutku yang biasa berdzikir bermunajat kepada Allah?” Izrail menjawab,”Kalau begitu lewat tanganmu saja.” Musa kembali bertanya,”Apakah engkau mau mengambil nyawaku lewat tangan yang pernah dipakai untuk membawa lembaran-lembaran Taurot?” Izrail menjawab,”Kalau begitu aku akan mencabut rohmu lewat kakimu.” Musa bertanya lagi,”Apakah engkau mau mengambil nyawa dari kakiku yang pernah berjalan ke bukit Thur untuk bermunajat kepada Allah?” Namun kemudian Izrail memberikan jeruk yang harum untuk dihirup Musa As, seketika itu Musa AS menghembuskan nafasnya yang terakhir.
Para malaikat bertanya kepada Musa AS,”Ya ahwanal anbiya kaifa wajadtalmaut?(Wahai Nabi yang paling ringan matinya, bagaimana rasanya kematian itu)?” Musa berkata,”Kasy syatin tuslakhu wahiya hayyatan(Seperti kambing yang dikuliti hidup-hidup).”
Lebih dari ribuan tahun yang lalu, ditengah-tengah syahara, pada hari asyura, Imam Husain AS berkata kepada sahabat-sahabatnya, “Kematian adalah jembatan penyebrangan dari keburukan dan kesengsaraan ke surge yang luas, kenikmatan abadi. Maka siapakah diantara kalian yang tidak mau berpindah dari penjara ke istana?(Itulah kematian bagi orang yang beriman). Sedangkan bagi orang yang tidak beriman (kafir), kematian adalah perpindahan dari istana ke penjara,dan azab. Kata Imam Husain AS, sesungguhnya ayahku berkata, dari Rasulullah SAW bahwa dunia itu penjara bagi orang mu’min dan surga bagi orang-orang kafir.”
Sebagian ulama mengatakan bahwa kematian adalah misteri. Hanya Allah SWT yang tahu kapan seseorang itu akan mati, apakah ia di ambil sewaktu masih bayi,muda, dewasa, ataukah dalam usia lanjut? Kematian merupakan jembatan perantara dari kehidupan dunia menuju kehidupan akherat.
Kematian pasti dating kepada siapapun. Tak mengenl jenis kelamin,kecantikan rupa, juga kekayaan. Jika Allah sudah menghendaki, orang tak akan bisa berkelit lagi. Kenyataannya, banyak orang takut menghadapi kematian. Penyebabnya bukan karena takut menghadapi Allah, tapi karena kurangnya perbekalan yang hendak dibawa. Lain lagi kalau seseorang sudah merasa mempunyai bekal yang cukup untuk bertemu Allah, ia akan merasa gembira dan menunggu-nunggu kedatangannya. Subhanallah!***
Ikhlas
IKHLAS

Dalam kitab Mukhtasar Ihya’, Syekh Syarafudin Yunus menerangkan, bahwasanya siapa yang tulus ikhlas dalam beramal, meskipun tidak niat, maka akan terbukti berkah dari amalan tersebut, bagi dirinya dan keturunannya hingga hari kiamat.
Diriwayatkan, ketika Nabi Adam AS diturunkan ke bumi, maka berduyun-duyunlah semua bianatang hutan datang menemuinya untuk memberikan salam. Kemudian Adam AS mendo’akan tiap-tiap jenis binatang menurut apa yang layak baginya. Maka datanglah sekelompok rusa (kijang) seraya dido’akan dan di usap punggungnya. Tiba-tiba tubuh rusa itu mengeluarkan misik (harum kasturi).
Dilain waktu rusa yang lainnya bertanya,”Darimana kamu mendapatkan itu?”
Maka dijawab, “Kami menemui kekasih Allah,Adam AS, lalu beliau mendo’akan dan mengusap punggung kami.”
Mendengar jawaban itu rusa yang belum sempat sowan silaturahmi kepada Adam AS suatu hari datang menemui Adam AS. Mereka disambut,kemudian Adam AS mendo’akan dan mengusap punggungnya, akan tetapi tidak keluar harum kasturi dari tubuh rusa-rusa itu. Esoknya rusa itu berkata pada temannya,”Kami telah berbuat seperti kamu, tetapi tidak mendaptkan apa-apa sebagaimana yang terjadi padamu.” Maka dijawab,”Kamu beramal karena untuk mendapatkan apa yang telah di dapat oleh kami. Sedangkan kami saat itu beramal benar-benar tulus ikhlas karena Allah,hanya mengharap ridlo Allah hingga akhirnya mendapat berkah dari keikhlasan amal tersebut.”
Ma’asyirol muslimin, hikmah yang dapat kita petik dari riwayat tersebut, bahwasanya Allah SWT tidak akan menerima amal yang dilaksanakan tanpa keikhlasan. Maka dari itu, semoga Allah memberi kita rizki keikhlasan, dan menjadikan kita termasuk dari golongan orang-orang yang senantiasa tulus ikhlas dalam beramal.
Assalamu'alaikum wr wb
Dengan ini Kami sampaikan banyak terima kasih kepada Bapak Muhammad Nasim yang telah memberikan pengetahuan tentang Aplikasi Komputer. Yang tadinya belum tahu, sekarang menjadi tahu. Misal dari kapasitas dan nama pc dari ukurannya.
Sehingga bermanfaat bagi kami dalam mengoperasikan komputer dan membedakan beberapa aplikasi yang ada, bimbingan dan kesabarannya kami ucapkan banyak terima kasih serta minta maaf jika ada kesalahan yang tidak disengaja maupun khilaf.
Wassalamu'alaikum wr wb
Hormat Saya,
Nailal Izzah
Dengan ini Kami sampaikan banyak terima kasih kepada Bapak Muhammad Nasim yang telah memberikan pengetahuan tentang Aplikasi Komputer. Yang tadinya belum tahu, sekarang menjadi tahu. Misal dari kapasitas dan nama pc dari ukurannya.
Sehingga bermanfaat bagi kami dalam mengoperasikan komputer dan membedakan beberapa aplikasi yang ada, bimbingan dan kesabarannya kami ucapkan banyak terima kasih serta minta maaf jika ada kesalahan yang tidak disengaja maupun khilaf.
Wassalamu'alaikum wr wb
Hormat Saya,
Nailal Izzah
Langganan:
Postingan (Atom)